EmitenNews.com - Bukit Uluwatu (BUVA) per 30 September 2023 mencatat laba Rp57,66 miliar. Mengorbit 137 persen dari posisi sama tahun sebelumnya dengan donasi rugi Rp154,15 miliar. So, rugi per saham emiten asuhan menantu Megawati itu menipis menjadi Rp5,22 dari periode sama tahun sebelumnya dengan torehan rugi Rp26. 


Pendapatan terkumpul Rp278,58 miliar, melesat 88 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp147,52 miliar. Beban pokok pendapatan Rp79,49 miliar, membengkak dari posisi sama tahun lalu sebesar Rp46,78 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp199,09 miliar, menanjak 97 persen dari edisi sama tahun sebelumnya dengan donasi sekitar Rp100,73 miliar. 


Beban penjualan Rp18,04 miliar, bengkak dari Rp11,35 miliar. Beban umum dan administrasi Rp130,21 miliar, bengkak dari Rp71,75 miliar. Beban operasional, pembangunan, pemeliharaan, dan energi Rp25,94 miliar, naik dari Rp21,31 miliar. Beban manajemen dan lisensi Rp14,52 miliar, bengkak dari Rp7,12 miliar. 


Pemulihan nilai dari aset dalam pembangunan, dan aset tetap bersih Rp7,35 miliar, melambung dari periode sama tahun lalu minus Rp5,51 miliar. Pendapatan operasional lain Rp2,9 miliar, susut dari Rp5,35 miliar. Beban operasional lain nihil dari tahun lalu minus Rp7,9 miliar. Laba usaha Rp20,63 miliar, melambung 209 persen dari edisi sama tahun lalu minus Rp18,88 miliar. 


Pendapatan keuangan Rp51,44 miliar, surplus 25.620 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,84 juta. Beban keuangan Rp29,6 miliar, susut dari posisi sama tahun lalu Rp156,15 miliar. Laba sebelum pajak final dan beban pajak penghasilan Rp42,47 miliar, melejit 124 persen dari fase sama tahun lalu minus Rp175,03 miliar. Pajak final Rp1,32 juta, bengkak dari Rp467,26 ribu. 


Laba periode berjalan Rp42,47 miliar, melonjak signifikan dari fase sama tahun lalu mengalami rugi Rp175,03 miliar. Ekuitas bersih Rp711,71 miliar, melambung dari akhir tahun lalu minus Rp231,43 miliar. Total liabilitas Rp1,24 triliun, susut dari akhir 2022 sebesar Rp2,07 triliun. Total aset Rp1,95 triliun, melesat dari episode akhir tahun sebelumnya Rp1,84 triliun. (*)