EmitenNews.com - Allo Bank Indonesia (BBHI) sepanjang kuartal I-2024 mencatat laba bersih Rp111,48 miliar. Melonjak 23 persen dari edisi sama tahun lalu senilai Rp90,49 miliar. Alhasil, laba per saham dasar emiten bank arahan Chairul Tanjung (CT) itu melejit ke posisi Rp20,59 dari sebelumnya Rp16,66. 

Pendapatan bunga Rp342,62 miliar, surplus 9,24 persen dari edisi sama tahun lalu Rp313,63 miliar. Beban bunga Rp79,50 miliar, bengkak dari Rp76,54 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp263,12 miliar, melesat dari Rp237,08 miliar. Pendapatan provisi dan komisi Rp1,49 miliar, turun dari Rp5 miliar. 

Pendapatan administrasi dan denda Rp29,11 miliar, melambung dari Rp5,89 miliar. Lain-lain Rp4,46 miliar, naik dari Rp2,06 miliar. Total pendapatan operasional lainnya Rp35,06 miliar, melejit 170 persen dari Rp12,96 miliar. Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan Rp6,68 miliar, bengkak dari Rp5,69 miliar. 

Biaya umum dan administrasi Rp104,95 miliar, naik dari Rp94,95 miliar. Beban tenaga kerja Rp41,09 miliar, bengkak dari Rp32,84 miliar. Total beban operasional lainnya Rp146,04 miliar, bengkak dari Rp127,80 miliar. Pendapatan operasional bersih Rp145,45 miliar, melonjak dari episode sama tahun lalu Rp116,56 miliar. 

Beban non-operasional bersih Rp101,45 juta, bengkak dari surplus Rp23,86 juta. Laba sebelum beban pajak Rp145,35 miliar, melejit signifikan dari edisi sama tahun lalu Rp116,58 miliar. Total beban pajak terkumpul sebesar Rp33,87 miliar, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya Rp26,08 miliar. 

Total ekuitas terkumpul Rp7 triliun, menanjak dari episode akhir tahun sebelumnya hanya Rp6,88 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp5,73 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 sebesar Rp5,86 triliun. Jumlah aset terakumulasi sebesar Rp12,74 triliun, mengalami koreksi tipis dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp12,75 triliun. (*)