EmitenNews.com - PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) sepanjang tahun 2021 sukses mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai USD84,56 juta atau melonjak sangat signifikan 1.257 persen dari tahun 2020 yang hanya USD6,23 juta.

 

Merujuk data laporan keuangan emiten Industri Tekstil  milik konglomerat Sri Prakash Lohia yang disampaikan kepada BEI, Rabu (23/2/2022) disebutkan bahwa pendapatan INDR melonjak 50,09 persen jadi USD884,10 juta di 2021, dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya USD589,04 juta.

 

Namun, perseroan juga membukukan beban pokok pendapatan di tahun 2021 senilai USD754,33 juta dibandingkan tahun 2020 sebesar USD557,20 juta. Sehingga  Indo-Rama Synthetics mengantongi laba kotor tahun 2021 USD129,77 juta naik 307,64 persen dari USD31,83 juta di tahun 2020.

 

Adapun beban yang dicatatkan oleh INDR di 2021 adalah, beban penjualan USD6,92 juta, beban umum dan administrasi USD16,32 juta, biaya keuangan USD2,09 juta, kerugian kurs mata uang asing - bersih USD1,63 juta dan kerugian lain-lain bersih USD2,44 juta.

 

Sehingga dengan catatan seperti itu, raihan laba sebelum pajak INDR di tahun 2021 masih sangat tinggi, senilai USD100,87 juta atau masih naik 1.377 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya USD6,82 juta.

 

Hingga akhir tahun 2021, PT Indo-Rama Synthetics Tbk tercatat memiliki total aset sebesar USD905,49 juta atau tumbuh cukup signifikan dari tahun 2020 yang hanya USD763,85 juta. Pertumbuhan itu dikontribusikan oleh liabilitas yang tercatat USD441,64 juta atau naik dari USD387,37 juta dan ekuitas tercatat USD463,85 juta naik dari sebelumnya USD376,47 juta.

 

Adapun posisi keuangan INDR yang juga perlu diperhatikan adalah kas dan setara kas akhir tahun yang terkumpul USD51,05 juta atau tumbuh 39,11 persen dari tahun sebelumnya USD36,70 juta.