EmitenNews.com - Pengelola gerai IKEA, PT Hero Supermarket (HERO) sepanjang kuartal I-2022 membukukan pendapatan bersih Rp1,0 triliun. Nyungsep 43,3 persen dibanding periode sama 2021 senilai Rp1,76 triliun. Itu membuat laba kotor turun 16,2 persen menjadi Rp414 miliar dari edisi sama 2021 sekitar Rp494 miliar.


Beban pokok pendapatan turun 53,79 persen menjadi Rp586,36 miliar dari periode sama 2021 sekitar Rp1,26 triliun. Secara umum perseroan mengalami tren pemulihan penjualan underlying like-for-like seluruh unit bisnis dibanding kinerja penjualan pada 2021. ”Itu terjadi di tengah gelombang ketiga Covid-19 dan berbagai implementasi PPKM, penjualan membaik seiring pelonggaran pembatasan,” tutur Patrik Lindvall, Presiden Direktur Hero Supermarket.


Hero membukukan rugi bersih Rp67,42 miliar, membengkak 4.010 persen dari periode sama 2021 dengan tabulasi rugi bersih Rp1,64 miliar. Setelah mengesampingkan pembalikan provisi kewajiban sewa dibukukan pada kedua periode, kerugian underlying perseroan Rp105 miliar, lebih rendah dibanding periode sama sebelumnya.


Pendapatan secara kumulatif turun, namun pendapatan dari IKEA meningkat, didorong pembukaan toko baru pada 2021. Itu tercermin dari kenaikan pendapatan segmen nonmakanan Rp812,50 miliar dari sebelumnya Rp680,26 miliar. Penjualan like-for-like terus dipengaruhi pembatasan Covid-19 pada kapasitas operasional, dan jam perdagangan.


IKEA tetap optimistis pada rencana, dan terus berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan. Pada April, IKEA membuka toko pertama dalam pusat perbelanjaan, di Mall Taman Anggrek, menawarkan aksesibilitas lebih luas bagi pelanggan  Kota Jakarta, dan sekitarnya.


Sekadar informasi, Inter IKEA Systems B.V., dan Hero Supermarket setuju mengakhiri perjanjian waralaba pada 1 Januari 2021. Namun Inter IKEA Systems B.V. kemudian mengadakan perjanjian waralaba baru pada tanggal sama dengan entitas usaha Hero Supermarket, PT Rumah Mebel Nusantara, penerima waralaba baru.


Perjanjian itu, berlaku hingga 31 Desember 2029, dan akan diperbaharui secara otomatis untuk lima tahun berikutnya kecuali diakhiri lebih awal oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis tidak kurang dari 12 bulan. (*)