EmitenNews.com -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berupaya untuk tetap kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik. 

Pada Keputusan Menteri PUPR tanggal 23 Juni 2023, mengenai batasan harga rumah KPR FLPP, telah diputuskan bahwa harga rumah KPR FLPP naik berkisar 7% terhadap harga pada 2021, pada rentang Rp162 juta - Rp234 juta rupiah.  Selanjutnya, pada Putusan Menteri yang sama, harga pada tahun 2024 akan naik pada rentang Rp166 juta - Rp240 juta yang berlaku mulai 1 Januari 2024.  "Harga rumah KPR Subsidi - FLPP akan naik sekitar 3% yang mulai berlaku Januari 2024", ujar Nofry pada (11/12).

Menurut Nofry Rony Poetra, Direktur Finance BTN, kenaikan harga rumah KPR Subsidi - FLPP ini akan tetap menjaga momentum pertumbuhan KPR Subsidi untuk tahun 2024.  "Bank BTN tetap akan menjadi pemain utama pembiayaan KPR Subsidi dengan rata-rata penyaluran 85% dari total kuota yang dialokasikan oleh Pemerintah, sehingga market share kami akan tetap terjaga pada level tersebut" Ujarnya.

Sebagai Bank yang fokus pada MBR, Bank BTN telah menyalurkan KPR Bersubsidi kepada lebih dari 4 juta rumah tangga yang tidak mampu memiliki rumah.  Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk mengurangi backlog yang saat ini masih pada angka 12,71 juta masyarakat yang belum mempunyai rumah, yang didominasi masyarakat pada rentang gaji hingga Rp6 juta.

Bank BTN optimis pertumbuhan kredit pada tahun 2024 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. "Kami optimis kredit dapat tumbuh 11% yoy pada tahun 2024, lebih tinggi pada tahun 2023.  Hal ini didorong oleh pertumbuhan KPR sebagai motor utama pertumbuhan kredit Bank BTN", menurut Nofry pada pernyataannya.

Hal ini sejalan dengan proyeksi beberapa analis yang memperkirakan bahwa kenaikan harga rumah KPR Subsidi akan memacu pertumbuhan kredit Bank BTN.  Pertumbuhan kredit diproyeksikan akan mencapai 11% secara yoy hingga akhir tahun 2024.  Beberapa inisiatif strategi yang saat ini lakukan untuk pengembangan 3 sales center pada tahun 2024 dan inisiatif lanjutan dari kredit high yield, akan mampu mendorong pertumbuhan kredit lebih lanjut.  

Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Siahaan CFA, menetapkan target price untuk saham BBTN pada Rp2.125/ lembar saham.  Sedangkan,  analis Yuanta Sekuritas, Yap Swie Cu, menetapkan target price untuk saham BBTN pada Rp1.980/ lembar saham untuk 12 bulan ke depan.  "Beberapa strategi yang saat ini BTN rumuskan telah berhasil menjaga kinerja Bank BTN", ujarnya.