EmitenNews.com -Bursa saham Wall Street bergerak naik pada pekan terakhir. Namun, menuju akhir pekan sedikit melandai, dipicu akan potensi the Fed akan menaikkan suku bunga lagi bulan depan. Sedangkan, kenaikan awal pekan, juga didorong oleh pendingan inflasi dan pasar tenaga kerja yang melemah. 

 

Dalam sepekan, Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,63% menjadi 34.029,69; S&P 500 menguat 1,00%, menjadi 4.146,22; dan Nasdaq Composite Index menguat 0,65%, menjadi 12.166,27. 

 

Bursa saham Eropa menguat dalam pekan terakhir, didukung oleh saham barang mewah setelah LVMH membukukan penjualan kuartal pertama yang optimistis (Q1 2023; +17,00%), serta sentimen positif dari sektor perbankan. Indeks Stoxx 600 mencatat kenaikan 1,7% dalam sepekan. 

 

Saham perbankan Eropa pada Stoxx 600 melonjak 3,00%. Dalam sepekan, Indeks CAC 40 Prancis ditutup menguat 2,66% menjadi 7.519,61; Indeks DAX 30 menguat 1,34%, menjadi 15.807,5; dan Indeks FTSE 100 menguat 1,68%, menjadi 7.871,91. 

 

Bursa Saham Asia ikut menguat seiring menguatnya Bursa Wall Street dan Bursa Eropa. Kenaikan Bursa saham Asia dipicu juga karna Singapura menghentikan pengetatan kebijakannya. Otoritas Moneter Singapura (MAS) membiarkan kebijakan tidak berubah, mengatakan pengetatan yang sudah berlangsung akan memastikan inflasi melambat tajam akhir tahun ini. 

 

Dalam sepekan, Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,32% menjadi 3.338,15; Indeks Nikkei 225 menguat 3,54%, menjadi 28.493,47; dan Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,53%, menjadi 20.438,81. 

 

IHSG ditutup menguat 0,49% ke level 6.818,57 pada perdagangan Jumat (14/04). Secara mingguan, IHSG ditutup menguat 0,38%. Sektor transportasi di posisi terlemah turun sebesar -1,04%. Sedangkan sektor finance terkuat, naik +0,65%. Salah satu sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG berasal dari berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah.