PT Saraswanti Indoland Development Tbk menargetkan marketing sales Rp100 miliar sepanjang 2022. Di sisi lain, Perseroan optimistis recurring income dari bisnis hotel melonjak 48% pada tahun 2022, yaitu sebesar Rp 54,4 miliar di tahun 2021 menjadi sebesar Rp 86,3 miliar pada 2022. Marketing sales berasal dari proyek apartemen Tower Arjuna-Bima di Mataram City, Yogyakarta dan Villa Resort Banyu Bening. Pendapatan Perseroan akan naik signifikan mulai tahun 2023 menjelang selesainya pembangunan apartemen dan rumah tapak Banyu Bening.

 

“Untuk mendukung misi, visi, rencana besar dan komitmen perseroan tersebut, Management SWID mencanangkan 4 pilar strategi yang akan segera dijalankan, yaitu: developing great leaders, delivering different products and services (differentiation strategy), efficient operations (Efficiency strategy), diversification strategy,” tungkap Agung.

 

Tercatatnya saham perseroan di Bursa Efek Indonesia diharapkan menjadi sebuah momentum untuk lebih memasyarakatkan pasar modal di Kota Yogyakarta. Masyarakat akan mendapatkan sajian pilihan investasi yang merupakan salah satu sendi pembangunan bangsa dan negara. 

 

PT Saraswanti Indoland Development Tbk melepas 340 juta saham atau setara 6,3146 dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dan menawarkan di harga Rp 200 per saham, sehingga dana yang akan dihimpun sebesar Rp 68 miliar. 

 

Secara bersamaan perseroan juga menerbitkan scbanyak-banyaknya 340 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau setara 6,74% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.