EmitenNews.com - Menteri Koperasi dan UKM Drs. Teten Masduki (kiri atas), President Indonesia Marketing Association (IMA) Suparno Djasmin (kanan atas), Honorary Founding Chairman of IMA Hermawan Kartajaya (tengah atas) dan Sesmen KUKM Arif Rahman Hakim (tengah) berfoto bersama pengurus IMA Pusat dan chapter serta pembicara Didik B. Santoso sebagai Direktur Utama PT Metranet (kiri bawah) dan Hendy Setiono sebagai Founder and Group Chief Executive Officer (CEO) of Baba Rafi Enterprise (kanan bawah).saat mengikuti webinar series di Jakarta, Senin (29/3)

 

Setelah sebelumnya  Webinar Series tentang literasi keuangan dan perlindungan konsumen di era digital pada November 2020 lalu, kali ini Indonesia Marketing Association (IMA) menyelenggarakan Webinar Series yang berbicara mengenai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan dihadiri oleh 750 peserta dari berbagai undangan asosiasi jasa keuangan seluruh Indonesia .

 

Kali ini, IMA berinisiatif menyelenggarakan webinar bertajuk “Meningkatkan Daya Saing UKM di 2021” yang dibuka oleh Drs. Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM, Hermawan Kartajaya, Honorary Founding Chairman of IMA, pengurus IMA Pusat dan chapter serta seluruh member dan para pelaku usaha muda. Di masa pandem iini, korelasi antara UKM, konsumen dan perekonomian sangat erat. Selama beberapa waktu terakhir, UKM digadang menjadi penyelamat perekonomian khususnya bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. 

 

IMA merupakan asosiasi yang erat kaitannya denganl ayanan keuangan dan perlindungan konsumen dan bisnis, karena anggotanya yang berasal dariberagam kalangan, yaitu para profesional, pemerintahan, pendidik, serta entrepreneur yang tentunya menggunakan beragam layanan jasa keuangan mula idari Perbankan, Pembiayaan, Asuransi, hingga layanan dari Teknolog iKeuangan (Tekfin). 

 

Menteri Koperasi dan UKM Drs. Teten Masduki mengapresiasi upaya IMA untuk menyelenggarakan webinar ini karena hal ini sangat bermanfaat bagi UMKM yang hadir, apalagi jumlahnya lebih dari 600 UMKM sebagai peserta webinar. Dukungan dari berbagai pihak perlu diberikan kepada UMKM untuk mencapai berbagai akses, termasuk akses pasar, akses keuangan dan akses teknologi.

 

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pandemi juga membuka peluang bagi pelaku UKM melakukan transformasi digital. Terlebih potensi ekonomi digital Indonesia yang cukup besar. Pada tahun 2025, diperkirakan nilainya mencapai US$ 124 miliar atau setara dengan Rp 1.748 triliun. Pemerintah pun terus berupaya membuat UKM dalam negeri naik kelas.

 

Lebih lanjut, Teten menjelaskan, saat ini sudah ada 12 juta UKM yang telah masuk ke platform marketplace online. Pemerintah menargetkan tahun ini terdapat 30 juta UKM yang masuk ke ranah online dan dapat melakukan ekspor melalui platform digital.

 

“Di tengah pandemi COVID-19, pemasaran UKM tidak dapat dipisahkan dari digitalisasi. Untuk itu, kami mengajak IMA untuk bersinergi bersama pemerintah dalam mendukung UKM naik kelas dan mendorong para pelaku UKM dapat menguasai pasar e-commerce dalam negeri,” ujar Teten.

 

Salah satu usaha pemerintah dalam merealisasikan target 30 juta UKM masuk pasar online adalah dengan mendirikan PaDI UMKM atau Pasar Digital Pengadaan Barang dan Jasa yang diinisiasikan oleh Kementerian BUMN. ( Eko S Hilman)