EmitenNews.com - Kementerian Keuangan pada hari ini, Senin (31/10) menggelar upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 tahun 2022 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara fisik sejak pandemi covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memimpin langsung peringatan HORI yang mengambil tema "Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan”.


Dalam pidatonya Menkeu mengucapkan apresiasi dan syukur atas kerja keras serta kerjasama seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama dengan pemerintah dalam mengelola pandemi, hingga saat ini Indonesia mulai mampu untuk bangkit kembali.


“Ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan doa dari seluruh jajaran pemerintah khususnya juga Kementerian Keuangan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar Menkeu.


Sri Mulyani mengatakan bahwa peringatan HORI yang dilaksanaan bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-94 membentuk sebuah ikrar untuk terus menjaga persatuan Indonesia, yaitu bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia.


“Bagi kita seluruh jajaran Kementerian Keuangan, semangat Sumpah Pemuda yang selalu kita peringati bersamaan dengan Hari Oeang adalah sebuah simbol bahwa seluruh jajaran Kementerian Keuangan harus memiliki tekad yang luar biasa. Bahkan sebelum Indonesia lahir, semangat tekad dan determinasi telah berkobar di dada Pemuda Indonesia,” ujarnya.


Untuk itu Menkeu berharap, peringatan ini dapat menjadi titik tekad bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk dapat terus melakukan perbaikan dan bergotong-royong bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengawal pemulihan ekonomi serta mengidentifikasi munculnya tantangan-tantangan baru yang tidak mudah.


Menkeu mengingatkan geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi saat ini pasti akan berimbas kepada perekonomian Indonesia. "Sebagai pengelola keuangan negara kita harus terus sigap meresponnya dengan kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif , responsif, fleksibel, namun tetap akuntabel dan transparan, serta dengan tata kelola yang baik,” tegasnya.


Setelah pandemi, Menkeu juga menuturkan terdapat tantangan lainnya yang tidak mudah, yaitu dari mulai ancaman resesi global, climate change, konstelasi geopolitik, serta digitalisasi yang perlu di respon dengan cepat dan tepat. Untuk itu Menkeu menghimbau agar seluruh jajaran di Kementerian Keuangan dapat terus mengasah diri, memperbaiki kemampuan analitik, meningkatkan kemampuan bekerja sama, bersinergi, kolaborasi, dan mencari solusi.


“Kementerian Keuangan dan keuangan negara harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban dan solusi terhadap berbagai tantangan hari ini dan kedepan, karena Indonesia memang berhak mendapatkan sebuah pengelolaan keuangan negara yang luar biasa baik. Ini sebagai kunci untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia Raya,” pungkas Menkeu.(fj)