EmitenNews.com - Adhi Karya (ADHI) sepanjang kuartal I-2022 mencatat pendapatan senilai Rp1,98 triliun. Menukik 6,16 persen dari periode sama 2021 di level Rp2,11 triliun. Pendapatan sektor engineering, dan konstruksi menjadi kontributor terbesar Rp1,46 triliun. 


Penjualan segmen tersebut menurun dari perolehan kuartal I-2021 senilai Rp1,76 triliun. Kemudian, penerimaan dari properti dan hospitality senilai Rp235,52 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya Rp189 miliar.


Pendapatan segmen manufaktur turun menjadi Rp155,11 miliar dari sebelumnya Rp159,19 miliar. Penerimaan investasi dan konsesi melonjak menjadi Rp132,5 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,47 miliar. Laba bersih senilai Rp8,67 miliar, naik 28,63 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp6,74 miliar.


Per Maret 2022, Adhi Karya mengoleksi kontrak baru Rp3,9 triliun. Torehan tersebut naik 129 persen dibanding periode sama 2021 di kisaran Rp1,7 triliun. Kontrak baru itu, antara lain Jalan Tol Semarang-Demak, pengelolaan sampah Bantar Gebang Jakarta, pekerjaan tanah Pertamina Hulu Rokan, pembangunan gedung data center Cikarang, dan peningkatan jaringan irigasi Bendungan Glapan, Jawa Tengah.


Nilai kontrak itu, gabungan dari seluruh kontrak berbagai lini bisnis perseroan. Kontribusi per lini bisnis Adhi Karya untuk koleksi kontrak baru kuartal I-2022 meliputi lini bisnis konstruksi 85 persen, properti 7 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lain. (*)