EmitenNews.com - Gajah Tunggal (GJTL) per 31 Desember 2023 meraup laba bersih Rp1,18 triliun. Melambung 755 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan donasi rugi Rp181,38 miliar. Dengan demikian, laba per saham emiten andalan Lo Kheng Hong itu melangit menjadi Rp339 dari periode sebelumnya minus Rp52.

Penjualan bersih Rp16,97 triliun, turun tipis 1,16 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp17,17 triliun. Beban pokok penjualan Rp13,23 triliun, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun sebelumnya Rp14,81 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp3,73 triliun, melesat 58 persen dari sebelumnya Rp2,35 triliun. 

Beban penjualan Rp987,42 miliar, turun dari Rp1 triliun. Beban umum dan administrasi Rp677,82 miliar, bengkak dari Rp636,61 miliar. Beban keuangan Rp674,41 miliar, bengkak dari Rp628,93 miliar. Keuntungan kurs mata uang asing Rp85,03 miliar, melambung dari tekor Rp239,13 miliar. 

Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp74,66 miliar, susut dari Rp106,78 miliar. Penghasilan bunga Rp50,98 miliar, turun tipis dari Rp51,83 miliar. Keuntungan dan kerugian lain-lain Rp81,49 miliar, melonjak dari Rp28,68 miliar. Laba sebelum pajak Rp1,53 triliun, melompat 950 persen dari minus Rp188,29 miliar. 

Beban pajak Rp368,46 miliar, bengkak dari Rp2,28 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp1,16 triliun, melambung dari minus Rp190,57 miliar. Total ekuitas Rp8,35 triliun, naik dari Rp7,22 triliun. Jumlah liabilitas Rp10,62 triliun, susut dari Rp11,79 triliun. Jumlah aset Rp18,97 triliun, turun dari akhir 2022 senilai Rp19,01 triliun. (*)