EmitenNews.com — Berinvestasi dinilai penting untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Melihat peluang ini, PT BNI Sekuritas dan PT UBS Sekuritas Indonesia berkomitmen memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia terutama generasi milenial untuk melakukan perencanaan keuangan dengan baik, salah satunya melalui investasi.


Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sempat dilanda pandemi Covid-19, minat masyarakat Indonesia terhadap instrument investasi saham semakin tinggi.Data Kustodian Efek Indonesia (KSEI) menunjukan, jumlah investor di pasar modal Indonesia hingga Maret 2022 tumbuh 12,13% menjadi 8,397,538 dibandingkan akhir 2021 7,489,337.


Sementara jumlah investor C-Best naik 8,57% menjadi 3,747,346 dibandingkan akhir 2021 3,451,513. Kemudian jumlah investor reksa dana meningkat 13,12% menjadi 7,737,334 dari sebelumnya 6,840,234, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh 10% menjadi 672,242 dari semula 611,143. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh generasi milenial atau yang berada di bawah umur 30 tahun sebanyak 60,18%. Kemudian disusul oleh usia 31-40 tahun 21,61%, 41 – 50 tahun 10,39%, 51 – 60 tahun 5,04% dan di atas umur lebih dari 60 tahun 2,79%.


Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, melihat pertumbuan investor yang signifikan tersebut, BNI Sekuritas berkomitmen ingin memberikan edukasi terhadap investor Indonesia terutama generasi milenial yang sudah mulai melek investasi. “Pemahaman terhadap instrument investasi seperti saham sangat diperlukan karena ketika sudah masuk ke instrument investasi saham, mereka tidak hanya fokus pada cuan saja tetapi juga siap untuk menerima risiko berinvestasi,”ujar dia.


Di samping itu, investasi dinilai dapat mencegah setiap individu dari inflasi. Investasi dapat memberikan keuntungan, tentunya dengan jangka waktu yang panjang, minimal 10 tahun. “Mulailah mengatur keuangan dengan baik, seperti membuat simulasi pemasukan dari jangka pendek, menengah dan panjang. Jangan lupa juga berinvestasi sejak dini,” ujar dia.


Terdapat tips keuangan dari beberapa ahli, disebutkan bahwa individu perlu untuk menyisihkan 40% untuk kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan. Kemudian 30% untuk kewajiban hutang, 20% digunakan untuk investasi dan 10% dipakai sebagai tabungan.


Adapun calon investor yang ingin menanamkan modalnya di saham, perlu terlebih dahulu memahamiperusahaan apa yang ingin di investasikan, dengan cara melakukan research melalui pemberitaan di internet, melihat laporan keuangan perusahaan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melihat analisa teknikal saham nya. Aksi ini perlu dilakukan karena untuk melihat ketahanan bisnis ketika ada suatu sentiment negatif dan menganalisa prospek bisnis kedepan.


Bagi pemula, investor bisa untuk memperhatikan saham-saham yang berada di Indeks LQ45. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.


Untuk memulai berinvestasi, investor bisa berinvestasi melalui aplikasi BNI Sekuritas Innovative Online Trading System (BIONS), sebuah platform online trading system yang dirancang untuk memberikan layanan multi-investment, untuk memudahkan investor pasar modal Tanah Air untuk melakukan transaksi berbagai instrument investasi seperti saham, reksa dana, obligasi dan EBA Ritel hanya dalam satu aplikasi.


Sebagai informasi, komitmen edukasi tersebut disalurkan melalui seminar dengan tema Saturday with PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas yang diselenggarakan Sabtu (23/4) di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh Karya Salemba Empat (KSE) dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa Indonesia. Seminar ini diikuti oleh 104 mahasiswa dari 5 perguruan tinggi, yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Indonesia (UI), UIN Jakarta, Institute Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Sultan AgengTirtayasa (Untirta).


Acara tersebut dihadiri oleh Managing Director and Country Head UBS Sekuritas Indonesia Joshua Tanja dan Country Operating Officer, Indonesia UBS Sekuritas Indonesia yang turut memberikan pemahaman terkait investasi dan berkarier di pasar modal Indonesia, juga dihadiri oleh Donor Relations Yayasan Karya Salemba Empat Yasmine Nasution.