EmitenNews.com - MNC Asia Holding (BHIT) smenambah kepemilikan saham secara signifikan MNC Tourism Indonesia sebelumnya MNC Land (KPIG). Itu ditunjukkan dengan menyerok 4,62 miliar eksemplar. Tindakan itu, sebagai bentuk komitmen kuat terhadap transformasi strategis, dan prospek jangka panjang MNC Tourism. 

Transaksi pembelian dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp200 per helai. Nah, dengan skema harga tersebut, emiten besutan Hary Tanoesoedibjo dipaksa merogoh dana taktis senilai Rp924 miliar. Menyusul transaksi itu, timbunan saham MNC Tourism dalam pangkuan MNC Asia makin gendut. Tepatnya, menjadi 25,47 miliar saham atau 26,11 persen dari total saham beredar. 

Langkah itu, menegaskan keyakinan perseroan terhadap fundamental MNC Tourism makin solid, dan roadmap bisnis menjanjikan. MNC Land melakukan rebranding identitas baru yang lebih relevan, dan dinamis menjadi MNC Tourism Indonesia, untuk memperkuat posisi, dan citra sebagai destinasi tourism & hospitality terbesar Asia Tenggara. 

Prospek MNC Tourism makin menjanjikan didukung portofolio aset strategis, dan berkualitas tinggi. Antara lain, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City seluas 1.040 hektare (ha) Lido, Bogor. Merupakan KEK Pariwisata terdekat dari Jakarta yang dikembangkan menjadi destinasi wisata terpadu kelas dunia, Trump International Golf Club Lido, Movieland, Lido Adventure Park. 

Lalu, Lido Music & Arts Center (LMAC), Lido Lake Resort, dan Hyatt Regency Lido Resort (segera hadir). Dalam tahap pengembangan amusement park, retail, dining & entertainment (RD&E), dan residential resort. Kemudian, aset di luar KEK MNC Lido City yaitu Park Hyatt Jakarta, The Westin Resort Nusa Dua, Bali dan Bali International Convention Centre (BICC), MNC Land Bali (lahan strategis seluas 104 ha di tanah Lot, Tabanan, Bali, dengan garis pantai sepanjang 1.300 meter), Oakwood Hotel, Surabaya, Berbagai pengembangan lainnya di bidang tourism & hospitality.

Saat ini, valuasi MNC Tourism masih undervalued. Dengan Price to Book Value (PBV) hanya di level 0,6x, pasar belum mencerminkan nilai riil dari aset premium, dan prospek bisnis MNC Tourism. Itu menjadi momentum strategis bagi MNC Asia untuk meningkatkan investasi saat valuasi masih sangat atraktif. 

”Dengan potensi upside dari revaluasi aset, dan rebranding agresif, MNC Tourism berada pada posisi ideal untuk tumbuh pesat, dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” tutur Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama MNC Asia & Executive Chairman MNC Group. (*)