EmitenNews.com - Integrasi tarif transportasi di DKI Jakarta –TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta–  tidak hanya memudahkan pengguna angkutan umum, tetapi juga mewujudkan shifting atau perpindahan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Karena itu, pakar transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Ellen SW Tangkudung mendorong integrasi tarif antarmoda di Jakarta melalui PT JakLingko Indonesia segera diimplementasikan.


Dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip Rabu (18/5/2022), Ellen SW Tangkudung mengungkapkan, tarif antarmoda itu akan memudahkan dan meringankan pengguna angkutan umum, apalagi dengan tarif yang lebih murah. Saat ini sedang diupayakan agar orang mau menggunakan transportasi umum.


Saat ini, implementasi integrasi tarif antarmoda masih dibahas persetujuannya oleh Komisi B dan C DPRD DKI Jakarta bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta jajaran BUMD bidang transportasi.


Dalam pembahasan tersebut, anggota dewan menilai integrasi tarif tiga moda, yaitu TransJakarta, MRT serta LRT, berhubungan langsung dengan beban subsidi yang digelontorkan melalui APBD DKI. Selain dinilai membebani keuangan, anggota dewan mempertanyakan peruntukan integrasi tarif, mengingat sebagian besar pengguna juga bukan warga Jakarta.


Menurut Ellen, pengguna transportasi umum di ibu kota memang sebagian besar bukanlah warga asli Jakarta. Namun, jika warga luar Jakarta membawa kendaraan pribadi, tentu saja kemacetan tidak dapat dihindarkan. Itu berarti akan menyusahkan semua orang, tidak peduli warta Jakarta, atau bukan. ***