EmitenNews.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba bersih senilai Rp10,279 triliun pada tahun 2021, atau naik 88 persen dibandingkan tahun 2020, yang tercatat senilai Rp5,632 triliun.


Hasil itu melambungkan laba per saham dasar menjadi Rp2.756, bandingkan dengan akhir tahun 2020 hanya Rp1609.


Melansir laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten alat berat dan tambang Grup Astra ini pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/2/2022), disebutkan bahwa laba itu ditopang kenaikan pendapatan bersih sebesar 32 persen menjadi Rp79,46 triliun.


Jika lihat per unit usaha, pendapatan bidang Mesin Konstruksi naik sebesar 70 persen menjadi Rp22,8 triliun dibandingkan Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun 2020.


Adapun anak usaha yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan, PAMA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp33,2 triliun atau naik sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.


PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 1 persen dari 114,6 juta ton menjadi 116,2 juta ton, serta peningkatan 3 persen volume pekerjaan pemindahan tanah dari 825,0 juta bcm menjadi 852,1 juta bcm.


Sedangkan anak usaha tambang batu bara, PT Tuah Turangga Agung membukukan penjualan batu bara pada tahun 2021 mencapai 9 juta ton termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi, atau turun sebesar 3 persen dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 9,3 juta ton.


Namun, seiring dengan meningkatnya rata-rata harga jual batu bara, pendapatan unit usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 44 persen dari periode yang sama di tahun 2020 menjadi Rp13,7 triliun.


Pada sisi anak usaha tambang emas, PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan membukukan penjualan emas dari tambang emas Martabe sebanyak 330 ribu ons, naik sebesar 3 persen dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 320 ribu ons.


Seiring dengan meningkatnya volume penjualan dan rata-rata harga jual emas, pendapatan bersih unit usaha Pertambangan Emas meningkat sebesar 19 persen, menjadi Rp8,3 triliun.