EmitenNews.com -Beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik sangat terpapar risiko fisik akibat perubahan iklim, sementara kapasitas adaptasi mereka terbatas, khususnya mereka yang memiliki pendapatan per kapita lebih rendah, serta tata kelola dan kesiapan infrastruktur yang lebih lemah.
Menurut Fitch Ratings pendanaan internasional untuk tujuan adaptasi dan transisi hijau dapat membantu mengisi kesenjangan pendanaan bagi beberapa negara yang terpinggirkan, namun hal ini kemungkinan hanya merupakan sebagian kecil dari kebutuhan pendanaan secara keseluruhan.
Fitch berpendapat bahwa populasi dan perekonomian di Asia Selatan dan Tenggara merupakan kelompok yang paling terkena risiko banjir di kawasan Asia-Pasifik. Vietnam termasuk negara yang paling rentan terhadap risiko banjir, sedangkan Filipina adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap risiko badai seperti siklon tropis.
Di Asia Selatan, Bangladesh merupakan negara yang paling rentan terhadap risiko banjir. Terwujudnya risiko iklim di wilayah-wilayah ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi. Biaya relokasi dari daerah rawan banjir dan pembangunan kembali setelah banjir bisa jadi besar, sehingga menimbulkan biaya fiskal yang signifikan bagi beberapa negara.
Buffer fiskal terbatas pada sebagian besar perekonomian di Asia Selatan dan Tenggara, karena utang pemerintah mereka mendekati, atau di atas, median negara lain dan/atau mobilisasi pendapatan yang lemah. Hal ini mungkin menjadi pendorong pemeringkatan negatif karena risiko iklim menjadi lebih parah.
Related News

Indonesia-EAEU Percepat Penandatanganan Kerja Sama Ekonomi

Sektor ICT Jadi Salah Satu Andalan Dongkrak Pertumbuhan 8 Persen

Sertifikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Yang Lama Tetap Berlaku

Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I Capai Rp136,6 Triliun

Imbas Ketegangan Timur Tengah, ICP Juni Meroket ke USD69,33/Barel

RI-AS Sepakat Lakukan Pembahasan Lanjutan Soal Tarif Resiprokal