EmitenNews.com - Charnic Capital (NICK) tahun merugi Rp50,89 miliar. Drop 123 persen dari periode sama 2021 untung Rp216,30 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar menjadi Rp78,16 dari periode sebelumnya laba Rp332,19. 


Total pendapatan usaha tekor Rp50,23 miliar, menukik 122 persen dari episode sama 2021 dengan surplus Rp218,40 miliar. Itu tersebab rugi investasi portofolio efek bersih Rp53,66 miliar, susut 124 persen dari edisi sama untumg Rp215,71 miliar. Pendapatan dewa Rp2,49 miliar, naik dari Rp2,30 miliar. Pendapatan deviden Rp930 juta dari Rp388 juta. 


Jumlah beban usaha Rp2,4 miliar, bengkak dari Rp2,1 miliar. Itu dari penyusutan aset tetap dan properti investasi Rp798 juta. Gaji, dan tunjangan Rp668 juta dari Rp610 juta. Pajak final Rp424,64 juta dari Rp280,41 juta, biaya profesional Rp437 juta dari Rp239 juta. Pemeliharaan gedung, dan peralatan kantor Rp72 juta dari Rp168 juta. 


Rugi usaha Rp52,63 miliar, anjlok 124 persen dari periode sama 2021 untung senilai Rp216,23 miliar. Total pendapatan lain-lain bersih Rp1,74 miliar, menanjak 163 persen dari posisi sama 2021 sejumlah Rp66,15 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp50,89 miliar, menukik 123 persen dari periode sama 2021 untung senilai Rp216,30 miliar. 


Total ekuitas Rp263,47 miliar, turun 16 persen dari posisi akhir 2021 sebesar Rp314,27 miliar. Jumlah liabilitas Rp1,08 miliar, naik tipis dari episode sama 2021 senilai Rp1,02 miliar. Jumlah aset Rp264,56 miliar, turun 16 persen dari posisi akhir 2021 sebesar Rp315,30 miliar. (*)