EmitenNews.com -Obligasi terbaru dari Danantara—holding strategis BUMN yang resmi diluncurkan pada awal 2025—menarik perhatian pelaku pasar karena menawarkan kupon hanya sebesar 2%. Angka ini tergolong sangat rendah di pasar obligasi korporasi Indonesia, bahkan jika dibandingkan dengan surat utang negara (SUN).

Kupon rendah ini mengundang banyak pertanyaan dari investor dan analis: apakah ini mencerminkan kekuatan fundamental Danantara, atau justru menjadi sinyal bahwa investor perlu lebih berhati-hati? Untuk menjawabnya, penting memahami posisi Danantara sebagai entitas baru dan dampak obligasinya terhadap dinamika pasar secara keseluruhan.

Apa Itu Danantara dan Mengapa Kupon Obligasinya Rendah?

Danantara adalah entitas superholding yang dibentuk untuk mengelola dan mengonsolidasikan aset sejumlah BUMN besar, termasuk Pertamina, PLN, Telkom, Bank Mandiri, BRI, BNI, hingga MIND ID. Konsolidasi ini membuat Danantara memiliki nilai aset yang sangat besar serta prospek arus kas yang kuat.

Didukung oleh aset-aset strategis tersebut, risiko gagal bayar Danantara dinilai sangat rendah. Inilah yang memungkinkan perusahaan menawarkan kupon obligasi di bawah rata-rata pasar. Selain itu, kondisi makroekonomi juga berperan penting—terutama ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Dalam konteks ketidakpastian global, investor lokal maupun asing tengah mencari instrumen berisiko rendah. Obligasi Danantara, karena status strategisnya dan afiliasi langsung dengan aset negara, menjadi salah satu instrumen yang paling dinanti pasar. Hal ini memberi ruang bagi Danantara untuk menetapkan kupon rendah tanpa khawatir kehilangan minat investor.

Penerbitan ini juga menjadi langkah awal untuk membuktikan kredibilitas Danantara di pasar keuangan, sekaligus membangun reputasi sebagai penerbit obligasi yang stabil dan terpercaya dalam jangka panjang.

Bagaimana Kupon 2% Mempengaruhi Pasar Obligasi?

Masuknya obligasi Danantara dengan kupon rendah memberikan dampak luas pada pasar:

Menjadi Patokan Baru bagi BUMN Lain

Jika Danantara berhasil menarik minat investor dengan kupon serendah ini, BUMN lain kemungkinan akan menyesuaikan strategi mereka, menurunkan kupon di penerbitan berikutnya untuk tetap kompetitif.

Menekan Yield Pasar Secara Umum

Jika investor merasa cukup puas dengan return 2% dari obligasi Danantara, permintaan terhadap SUN dengan yield 6%–7% bisa meningkat, mendorong penurunan yield lebih lanjut di pasar obligasi secara keseluruhan.

Menarik Investor Institusional

Obligasi ini membuka peluang bagi dana pensiun, asuransi, dan investor institusi lainnya yang membutuhkan instrumen jangka panjang dan stabil. Dengan prospek bisnis yang terjaga, obligasi Danantara dapat menjadi bagian penting dari portofolio jangka panjang, sekaligus menandai transisi Indonesia menuju pengelolaan aset negara berbasis pasar modal.

Risiko dan Tantangan yang Perlu Diperhatikan Investor

Meskipun tampak menjanjikan, obligasi Danantara tidak lepas dari berbagai risiko yang perlu dicermati: