EmitenNews.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menilai bahwa nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030.


Untuk mencapai angka tersebut, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan OJK terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebijakan dan layanan kepada perusahaan untuk untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.


“Hal terbaik yang sekiranya dapat dilakukan regulator adalah mempromosikan layanan inovasi digital dan mengurangi potensi risiko yang sekiranya dapat muncul," kata Mahendra pada acara 4th Indonesia Fintech Summit yang berlangsung di Bali 10-11 November 2022.


"Apalagi, saat ini ekonomi digital domestik bernilai lebih dari USD70 miliar, di mana itu adalah yang tertinggi di ASEAN. Dengan demikian, Indonesia akhirnya dapat menjadi tongkat yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi regional di ASEAN," tambahnya.


Setelah dua kali berturut-turut dilaksanakan secara virtual karena pandemi COVID-19, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar 4th Indonesia Fintech Summit yang berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali secara hibrida (luring dan daring).


Acara 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali dengan mengusung tema “Moving Forward Together: The Role of Digital Finance and Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability". Bertepatan dengan momentum Presidensi G20 dan B20 Summit 2022, topik pembahasan lebih ditekankan mengenai daya tahan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, hingga stabilitas keuangan.


Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan 4th Indonesia Financial Summit Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, komitmen AFTECH dalam menggelar Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional secara rutin menjadi langkah awal dalam mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air. Menurutnya, sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan dalam digitalisasi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


“Penguatan sinergi untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital tentunya merupakan arahan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi nasional demi Indonesia maju. Maka darinya, kegiatan ini perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, " katanya.


Luhut optimistis ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan perkiraan mencapai USD124 miliar sampai USD146 miliar pada 2025 karena adanya dorongan akselerasi perkembangan ekonomi digital dengan berbagai inovasi yang dilakukan.


Oleh karenanya, ia merasa bahwa sebanyak 74.000 desa di Indonesia juga dapat berpotensi dijangkau oleh fintech sehingga layanan keuangan digital juga semakin dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.(fj)