EmitenNews.com - PT Armada Berjaya Trans (JAYA) optimistis sepanjang tahun ini laba bersih dan pendapatan menanjak lebih dari 50 persen. Dengan proyeksi itu, pendapatan akan bertengger di kisaran Rp108,63 miliar dari koleksi tahun lalu Rp72,42 miliar.


Selanjutnya, laba bersih akan mencapai Rp8,59 miliar dari periode sama 2021 di kisaran Rp5,73 miliar. Proyeksi itu, terefleksi dari peningkatan permintaan setelah kegiatan wisata dibuka kembali. Selain itu, juga didukung diversifikasi bidang usaha properti, dan efisiensi biaya. 


Selain efisiensi, perseroan juga melakukan diversifikasi pelanggan maupun bisnis. Diversifikasi pelanggan khususnya segmen ritel bekerja sama dengan Shopee Express yaitu PT Nusantara Expres Kilat untuk unit armada Blindvan & CDD Box.


Kemudian, diversifikasi bisnis dilakukan dengan merambah bidang properti. Tepatnya, mendirikan dua anak usaha yaitu PT Aman Bae Sentosa (ABS), dan PT Aman Bae Perkasa (ABP). Untuk ABS, perseroan telah mendapat beberapa tanah sewa jangka panjang pada area strategis di Ubud, dan Padonan Tibubeneng, Bali untuk pembangunan villa.


Menyusul penerbangan direct ke Bali tapa karantina, manajemen optimistis pariwisata Bali akan segera pulih. Villa development yang akan dijalankan di Bali, diharap berkontribusi atas pendapatan perseroan. ”Perseroan melalui Aman Bae Perkasa akan mengembangkan hunian rumah bersubsidi alias fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP),” tutur Darmawan Surya SM, Direktur Utama Armada Berjaya Trans.


Sepanjang tahun lalu, Armada Berjaya mencatat pendapatan Rp72,42 miliar, naik 10,61 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp65,47 miliar. Beban pokok pendapatan naik 9 persen menjadi Rp50,09 miliar dari tahun sebelumnya Rp45,95 miliar. Laba kotor melerat 14,42 persen menjadi Rp22,33 miliar dari tahun sebelumnya Rp19,51 miliar.


Selanjutnya, laba sebelum pajak penghasilan melambung 46,34 persen menjadi Rp6,25 miliar dari periode sama 2020 di level Rp4,27 miliar. Laba komprehensif tahun berjalan melangit 89,30 persen menjadi Rp5,73 miliar dari edisi sama 2020 di level Rp3,02 miliar. Total aset naik 48,34 persen menjadi Rp121,94 miliar dari tahun sebelumnya Rp82,20 miliar.


Total liabilitas menukik 31,71 persen menjadi Rp11,73 miliar dari tahun sebelumnya Rp15,45 miliar. Total ekuitas melesat 65,13 persen menjadi Rp110,21 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp66,74 miliar. Debt to equity ratio (DER) membaik ke level 10,64 persen dari sebelumnya 23,16 persen. (*)