EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) merelokasi Kantor Wilayah (Kanwil) IV dari Batam ke Medan, Sumatera Utara (Sumut). Menyusul relokasi itu, Bank BTN optimistis mampu meningkatkan komposisi dana murah menjadi 75 persen di kawasan Pulau Sumatera.


”Relokasi Kanwil IV BTN kami lakukan untuk mendukung bisnis Bank BTN utamanya sektor perumahan. Kami optimistis bisa lebih memperluas ekspansi bisnis pembiayaan perumahan, dan mengoptimalkan penarikan dana murah di Pulau Sumatera,” tutur Jasmin, Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN, pada Peresmian Gedung Kantor Wilayah IV Bank BTN di Medan, Sumut, Kamis (23/12).


Medan merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera. Potensi ekonomi Sumut akan meningkat seiring lompatan harga komoditas terus meningkat akhir-akhir ini, itu tentu akan diikuti turunannya. ”Kami juga melihat pemekaran kabupaten dengan potensi ekonomi terbuka, dan akan terus bertumbuh,” imbuhnya.


Selain itu, stakeholder dan pengusaha potensial banyak berada di Sumut. Bank BTN berharap ada peningkatan CASA atau dana murah menjadi 75 persen dari sebelumnya 60 persen dengan relokasi kantor wilayah tersebut. Nah, untuk mendukung ekspansi bisnis, pembukaan Kanwil IV Medan diharap mempermudah koordinasi, dan efektifitas monitoring dengan kantor cabang di wilayah kerja untuk pencapaian kinerja. ”Itu juga akan mempermudah koordinasi dengan regulator seperti OJK dengan kantor regional di Medan, Sumut,” ucapnya.


Pemerintah memiliki rencana strategis untuk memeratakan pembangunan Indonesia khususnya luar Pulau Jawa melalui pengembangan 10 Kota Metropolitan. Meliptui Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro) termasuk kawasan akan dikembangkan pemerintah. ”Kota Medan kami pilih bukan karena masuk rencana besar pemerintah. Tetapi, kami melihat potensi tidak kalah besar untuk future development khususnya jasa layanan perbankan,” urainya.


Saat ini, Kanwil IV BTN membawahi 11 kantor cabang. Meliputi Bandar Lampung, Batam, Bengkulu, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pematang Siantar, dan Tanjung Pinang. Per akhir November 2021 total aset Kanwil IV mencapai Rp34,75 triliun, outstanding kredit mencapai Rp33,266 triliun, dan total DPK Rp11,65 triliun.  


Bank BTN berharap, pengembangan Kanwil IV Medan akan mendorong peningkatan dana murah Pulau Sumatera lebih besar. Saat ini, komposisi dana murah Kanwil IV 60 persen. Menyusul relokasi Kanwil IV itu, Bank BTN optimistis dapat meningkat menjadi 75 persen. Sektor perumahan berpotensi sangat besar. Itu terbukti ketika sektor usaha lain terkontraksi, sektor perumahan tetap positif dengan pertumbuhan 9,4 persen pada kuartal III-2021. ”Perumahan sektor resilient, tahan banting,” tukasnya. 


Oleh sebab itu, pada 2022 Bank BTN akan fokus bertransformasi supaya relevan dengan perkembangan zaman, dan perubahan perilaku konsumen mengalami transisi secara drastis sejak pandemi Covid-19. ”Tahun depan akan mewujudkan cita-cita menjadi bank sebagai one stop solution in the housing ecosystem. Kami akan bertransformasi dan memaksimalkan peran digital channel Bank BTN,” tegas Jasmin.


Berdasar rencana tahun depan, Bank BTN akan merilis platform penyediaan properti untuk transaksi jual beli, persewaan, dan membuat platform marketplace untuk produk berkaitan dengan perumahan. Mulai material bahan bangunan, furniture, dan utility pendukung perumahan. Kemudian, Bank BTN akan menyediakan platform service space untuk profesional menawarkan jasa mengenai perumahan. ”Saat ini, kami tengah mengembangkan aplikasi Smart Residence untuk memudahkan pengelola perumahan dalam mengadministrasikan iuran, dan kewajiban tenant lingkungan perumahan,” jelasnya.


Kepala Biro perekonomian Setda Pemprov Sumut Naslindo Sirait menyebut kehadiran industri perbankan terutama Bank BTN diharap membangun ekosistem bersama developer untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut. Pemprov Sumut terus mendorong pembangunan perumahan murah terjangkau bagi masyarakat. ”Kami berharap Bank BTN, dan developer mendorong konsumsi masyarakat tumbuh terhadap kebutuhan perumahan, dan mengintegrasikan dengan kehidupan-kehidupan masyarakat,” harapnya. (*)