EmitenNews.com - Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia). Pada kesempatan kali ini, SRO memberikan dukungan untuk program pengelolaan sampah di wilayah Bali dan bantuan penanggulangan stunting di wilayah Nusa Tenggara Barat.

 

SRO memberikan dukungan pada program pengelolaan material dan sampah untuk masyarakat di Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng, Bali. Bekerjasama dengan Yayasan Bumi Sasmaya yang merupakan nongovernmental organization (NGO) di bidang lingkungan hidup, program yang dilaksanakan berupa pengadaan sarana transportasi angkutan sampah, pendampingan, monitoring dan evaluasi.

 

Program ini dapat berdampak positif bagi ekonomi lokal karena nantinya akan menghasilkan barang bernilai jual serta membuka lapangan pekerjaan dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi melalui pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

 

Selanjutnya, SRO merealisasikan bantuan untuk mendukung percepatan penurunan tingkat stunting di Nusa Tenggara Barat, salah satu provinsi dengan tingkat stunting yang cukup tinggi di Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa antropometri dan makanan tambahan pangan padat gizi kepada balita gizi buruk selama 3 bulan melalui Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Puskesmas sekota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

 

Pada Rabu (26/7) Direktur BEI Irvan Susandy secara simbolis telah menyerahkan bantuan pengelolaan sampah berupa sarana transportasi angkutan sampah kepada Kepala Desa Pejarakan I Made Astawa. Turut hadir Direktur KPEI Antonius Herman Azwar yang juga sekaligus sebagai Ketua HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia.

 

Antonius dalam sambutannya menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata pasar modal Indonesia yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat, dan tentunya dapat memberikan dampak positif baik pada aspek lingkungan serta pengembangan ekonomi yang berkelanjutan untuk masyarakat di wilayah Buleleng, Bali.

 

Kemudian pada Kamis (27/7) telah dilakukan juga penyerahan bantuan penanggulangan stunting untuk wilayah Nusa Tenggara Barat. Antonius menyerahkan secara simbolis bantuan 11 antropometri dan makanan tambahan pangan padat gizi kepada balita bergizi buruk selama 3 bulan kepada Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah.

 

Pada kegiatan ini turut hadir Direktur BEI Jeffrey Hendrik dan Kepala OJK NTB Umar Hidayat. Dalam sambutannya Antonius menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata pasar modal Indonesia, terutama dalam percepatan penurunan tingkat stunting di wilayah Nusa Tenggara Barat.

 

Sebagai informasi, dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus 2022 dan 29 Desember 2022 sebesar Rp20,2 miliar, serta alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,20 miliar.