EmitenNews.com - Perusahaan holding milik konglomerat Chairul Tanjung yaitu PT Mega Corpora (Mega Corp) sebagai pengendali dari emiten perbankan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengungkapkan bahwa telah terjadi pengalihan saham yang cukup signifikan.


Merujuk pada perubahan kepemilikan saham BBHI yang disampaikan kepada BEI, Senin (17/1/2022) disebutkan, Mega Corp melepas 2.712.777.018 lembar atau setara 29,13 persen kepemilikannya pada pihak lain.


Transaksi tersebut merupakan konsekuensi atas aksi korporasi BBHI yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sehingga Mega Corp mengalami dilusi kepemilikan saham dari sebelumnya menguasai 90 persen saham BBHI, kini setelah right issue itu maka menyusut jadi 60,87 persen.


Transaksi terjadi pada 14 Januari 2022 dengan tujuan pelaksanaan HMETD Mega Corp dalam rangka HMETD III Bank Allo Indonesia (BBHI) dengan harga transaksi terjadi pada Rp478 per saham.


Pasca pengalihan saham itu maka kepemilikan saham Mega Corp di BBHI tersisa 13.227.416.629 atau 60,87 persen dari sebelumnya 10.514.639.611 atau setara 90 persen. Transaksi tersebut merupakan saham dengan kepemilikan langsung.


Adapun dalam hajatan akbar Bank Allo Indonesia (BBHI) melibatkan banyak pihak diantaranya CT Corp, Salim Group, Bukalapak (BUKA.), anak usaha Grab (GRAB), Carro dan Growtheum Capital Partners berpartisipasi bersama dalam rights issue Bank Allo (BBHI.) untuk mengakselerasi ekspansi layanan kredit ke seluruh Indonesia.


Bank Allo (BBHI) adalah bank berlisensi penuh yang menawarkan produk rekening pribadi, bisnis, dan rekening gabungan termasuk Paylater, InstantCash, tabungan dan deposito berjangka, e-wallet, Top Up, pembayaran dan jasa transfer. Penambahan dana ini meningkatkan modal utama Bank Allo menjadi lebih dari Rp 6 Triliun dan membuat Allo menjadi salah satu bank digital dengan modal yang kuat di Indonesia. 


"Kami antusias untuk meluncurkan layanan pinjaman kami di Indonesia, di mana terdapat hampir 280 juta jiwa, namun 50 persennya tidak memiliki rekening bank dan 15 persennya lagi masuk kategori underbanked dengan akses terbatas ke produk-produk pinjaman, investasi dan asuransi. Bank Allo berharap dapat menghadirkan akses yang mudah ke produk-produk finansial untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui sebuah brand yang mereka ketahui dan percaya," ujar Commissioner  Bank Allo, Ali Gunawan.


"Bagi CT Corp, kerjasama ini adalah sebuah langkah untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. CT Corp memiliki lebih dari 100 juta pelanggan setia, dengan jumlah pengguna aktif yang juga besar dan berpartisipasi dalam loyalty programs dan produk-produk kredit. Kami mengapresiasi upaya dari Growtheum Capital untuk menggabungkan beragam konsorsium yang akan memberikan kesempatan pada Allo untuk menyediakan fasilitas deposito pada seluruh masyarakat di penjuru Indonesia melalui penggabungan ekosistem CT Corp dan para mitra strategis kami. Kami sangat percaya bahwa akses ke ekosistem yang besar dapat membantu Allo semakin meningkatkan jumlah pelanggan setianya serta mendorong tingkat penggunaan, di dalam upayanya memenuhi berbagai kebutuhan finansial masyarakat melalui user experience yang unik," ucap Chairman of CT Corp, Chairul Tanjung.


Sementara itu, President and CEO of Salim Group, Anthoni Salim mengungkapkan, "Sebagai brand terpercaya di Indonesia yang memberikan solusi bagi kebutuhan harian para konsumen dari semua umur dan latar belakang melalui produk-produk makanan, retail, consumer services, logistik, dan infrastruktur teknologi, kami menyambut baik kesempatan untuk menjadi mitra strategis utama Allo dalam membangun ekosistem yang menyediakan layanan kredit sesuai kebutuhan dan berkelanjutan bagi sesama masyarakat Indonesia.


"Bagi Bukalapak, melalui bisnis Mitra dan konektivitasnya dengan vertikal-vertikal baru di pasar UMKM, kerjasama ini dapat mengembangkan penawarannya serta aksesibilitas kredit bagi para pelaku usaha di area rural. Hal ini dapat memperdalam dan memperluas penetrasi ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan penetrasi telepon seluler sebanyak 80%, Indonesia siap dengan kehadiran bank digital. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline, kami dapat makin mengakselerasi implementasi layanan perbankan ke seluruh tanah air - selaras dengan kebijakan inklusi finansial pemerintah, terlebih karena UMKM berkontribusi hampir 60% bagi PDB negara., ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim.


Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menyatakan, "Kami percaya bahwa pendekatan ekosistem terbuka dapat mengakselerasi digitalisasi industri finansial dan mendorong inklusi finansial di seluruh Indonesia. Kemitraan ini akan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, termasuk para pelaku usaha dan bisnis-bisnis kecil dengan membantu mereka bertumbuh bersama sejalan dengan perkembangan ekonomi digital".


CEO and Co-Founder of Traveloka, Ferry Unardi menceritakan tujuan dari Traveloka dalamkerjasama ini. .Saya antusias untuk menyambut Allo di Traveloka. Sebagai superapp lifestyle, kami adalah platform independen dengan beragam penyedia kredit di Indonesia dan kami akan bekerjasama dengan Allo untuk menyesuaikan produk-produk pinjaman ini dengan kebutuhan gaya hidup dan aspirasi para pengguna kami," ungkapnya.


Co-founder and CEO of Carro, Aaron Tan menambahkan, "Carro selalu berupaya melakukan inovasi dan menciptakan produk-produk sesuai kebutuhan para mitra dan konsumen kami. Kami melihat kemitraan ini sebagai kelanjutan dari perjalanan kami dalam menyediakan pengalaman digital first yang kuat serta menggunakan big data untuk memberikan manfaat bagi para konsumen kami. Kemitraan ini akan memberikan kami akses ke produk-produk perbankan digital yang menarik untuk memenuhi kebutuhan mitra dan konsumen kami di Indonesia."