EmitenNews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya dapat bernafas cukup legas setelah anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) mendapatkan perpanjangan operasional yakni Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari pemerintah.


Seperti diketahui, sebelumnya KPC memegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) yang telah berakhir hingga 31 Desember 2021 lalu.


"Perlu saya sampaikan tentang status perpanjangan PKP2B Generasi 1. Beberapa perusahaan sudah diperpanjang statusnya, antara lain PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, dan PT Kaltim Prima Coal. Itu yang sudah dikeluarkan perpanjangannya," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers, Kamis (20/01/2022).


Dia menjelaskan, Kementerian ESDM sudah memberikan Persetujuan Teknis (kinerja dan RPSW) dan IUPK sebagai kelanjutan operasi diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.


KPC memiliki lahan tambang batu bara sebesar 84.938 Ha.


Sebagai tambahan informasi, secara a korporasi PT Bumi Resources (BUMI) mengantongi restu private placement untuk obligasi wajib konversi (OWK). Lalu, penerbitan saham seri C bernominal Rp50 per saham. Tiket itu, didapat Bumi Resources pada ajang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 14 Januari 2021 lalu.


”Pemegang saham juga memberi wewenang kepada dewan komisaris, dan direksi untuk private placement untuk OWK, dan perubahan anggaran dasar sejalan penerbitan saham ser C,” tutur Direktur Bumi Resources, Dileep Srivastava, akhir pekan lalu.


Sekadar informasi, Bumi Resources bakal menggelar private placement maksimal 103 miliar saham seri C. Saham baru itu, bernominal Rp50 per saham, mewakili 138,76 persen dari modal ditempatkan, dan disetor sebelum private placement.


Private placement menyusul Bumi Resources memiliki modal kerja bersih negatif USD805,4 juta, dan total kewajiban konsolidasi USD3,30 miliar. Private placement itu, untuk memperbaiki posisi keuangan Bumi Resources.


Dengan pelaksanaan private placement itu, jumlah modal saham ditempatkan, dan disetor akan meningkat dari 74,2 miliar saham, terbagi 20,7 miliar saham seri A, 53,5 miliar saham Seri B, menjadi maksimum 177,3 saham. Itu terdiri dari 20,7 miliar saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 103 miliar saham Seri C.


Jika seluruh saham diterbitkan, persentase kepemilikan saham keseluruhan dari para pemegang saham tidak ikut ambil bagian akan mengalami dilusi 58,12 persen.