EmitenNews.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) akan segera mengeluarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 dengan tingkat bunga hingga 6,40% per tahun pada hari ini, Senin (29/1).
Terdapat dua seri ORI025, yaitu ORI025T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI025T6 dengan tenor 6 tahun. Kupon ORI025T3 adalah 6,25% per tahun, sementara ORI025T6 akan memiliki kupon 6,40%. Keduanya menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate.
Periode penawaran berlangsung dari 29 Januari pukul 09.00 WIB hingga 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB. Hasil penjualan akan diumumkan pada 26 Februari 2024, sementara tanggal setelmen ditetapkan pada 28 Februari 2024. Jatuh tempo ORI025T3 adalah pada 15 Februari 2027, dan ORI025T6 pada 15 Februari 2030.
Pembayaran kupon pertama dijadwalkan pada 15 April 2024 dan akan dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan. Pemesanan ORI025 memiliki batas minimum Rp1 juta dan batas maksimum Rp5 miliar untuk tenor tiga tahun, serta Rp10 miliar untuk tenor enam tahun.
Proses pemesanan secara online melibatkan empat tahap: registrasi, pendaftaran, pembayaran, dan konfirmasi setelmen. Pemesanan dilakukan melalui sistem elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi yang terhubung dengan sistem e-SBN. Masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi dalam ORI025T3 dan ORI025T6 dapat mendaftar melalui 27 Mitra Distribusi yang telah ditunjuk, dengan layanan pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
DJPPR sebelumnya telah mengumumkan jadwal penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel 2024, yang mencakup 8 seri SBN ritel yang akan diluncurkan tahun ini. Seri ORI025 menjadi SBN ritel pertama yang akan ditawarkan pada 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024.
Selain ORI025, terdapat pula seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Perlu dicatat bahwa jadwal ini bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai kebijakan DJPPR Kemenkeu.
Related News

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram