EmitenNews.com—PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) masih menanggung rugi tahun berjalan dari Januari sampai September tahun ini adalah sebesar Rp 1,48 triliun, lebih kecil dari periode yang sama tahun 2021 di Rp 1,65 triliun.


Merujuk data laporan keuangan emiten penerbnagan ini yang dikutip pada laman BEI, kamis (30/11/2022) disebutkan bahwa CMPP meraih pendapatan usaha senilai Rp 2,5 triliun sampai 30 September 2022. Jumlahnya melonjak terbangsekitar 414% secara  year on year  (yoy) dari Rp 487,61 miliar.


Rincian pendapatan hingga akhir kuartal III-2022 adalah pendapatan penumpang yang terbagi atas penjualan kursi Rp 2,18 triliun dan lain-lain Rp 226,52 miliar. Dari  charter  Rp 50,13 miliar serta kargo Rp 41,42 miliar. Pendapatan penjualan kursi pada Januari-September 2022 melonjak tajam dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 342,81 miliar.


Kendati demikian, beban usaha neto perseroan pun melambung jadi Rp 3,81 triliun. Per 30 September 2021, beban usaha itu sebesar Rp 1,95 triliun.


Pada 9 bulan 2022, lonjakan beban terbesar terjadi di bahan bakar yang jadi berjumlah Rp 1,23 triliun, dari sebelumnya Rp 265,41 miliar. Sedangkan beban usaha lain sebesar Rp 751,14 miliar per akhir September tahun ini.


Karena itu, AirAsia Indonesia masih membukukan rugi usaha Rp 1,3 triliun pada kuartal III-2022. Namun angkanya mengecil dari 9 bulan 2021 yang sebesar Rp 1,46 triliun.