EmitenNews.com—PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) sepanjang enam bulan pertama tahun 2022 berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 37,39 miliar, naik dibanding semester I 2021 sebesar Rp 32,75 miliar. 


Merujuk laporan keuangan Trimegah Sekuritas Indonesia, Jumat (26/8/2022), dituliskan bahwa kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, pendapatan usaha naik menjadi Rp 278,27 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 234,68 miliar.


Pendapatan usaha paling banyak dikontribusi oleh jasa kegiatan manajer investasi senilai Rp 87,13 miliar. Disusul pendapatan dari komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 80,63 miliar. Keduanya mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu masing-masing sebesar Rp 71,58 miliar dan Rp 60,07 miliar.


Kemudian jasa penjaminan emisi dan penjualan efek andil Rp 44,4 miliar, pendapatan dividen dan bunga Rp 34,23 miliar, keuntungan perdagangan efek Rp 20,25 miliar, jasa penasihat keuangan Rp 11,11 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 515 juta. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, total beban usaha naik menjadi Rp 205,2 miliar pada semester I 2022 dari Rp 162,17 miliar pada semester I 2021.


Meski begitu, perseroan masih mencatatkan kenaikan tipis pada laba usaha menjadi Rp 73,06 miliar dari Rp 72,5 miliar pada semester I 2021. Pada saat bersamaan, beban lain-lain tercatat sebesar Rp 20,5 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 37,41 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 32,75 miliar.


Berkat capaian positif di atas maka laba per saham turut naik menjadi Rp 5,26 dari sebelumnya Rp 4,60.


Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 2,82 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,82 triliun.


Liabilitas juga naik menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 942,67 miliar pada akhir tahun lalu. Ekuitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar 914,58 miliar, yang juga naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 877,17 miliar.