EmitenNews.com -PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp150 miliar pada tahun 2024.

Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan, bahwa alokasi capex tahun depan akan digunakan untuk pengadaan kapal baru. "Kami juga akan melakukan ekspansi bisnis anorganik maupun organik pada tahun 2024," kata Shanti dalam public expsoe BEI di Jakarta secara virtual, Kamis (30/11).

Shanti menjelaskan ekspansi bisnis anorganik tahun depan masih terkait dengan rencana bisnis Pelindo Group selalu induk usaha. Sayangnya rencana ini belum bisa dibuka ke publik saat ini, menurut Shanti.

Shanti menjelaskan saat ini wilayah operasional IPCM telah menguasai 100% market share pelabuhan umum milik Pelindo Regional II yang dulu bernama PT Pelindo II. Seiring merger PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III, dan PT Pelindo IV, maka ruang untuk ekspansi wilayah operasional masih terbuka luas.

"Ekspansi bisnis kami tahun depan tidak akan terganggu dengan tahun politik. Mengingat bisnis kami adalah jasa logistik yang terkait dengan operasional pelabuhan, peristiwa pemilu tidak akan terlalu berpengaruh. Mengingat bisnis kami menyangkut layanan publik yang harus selalu ada beroperasi dalam kondisi apapun," ujar Shanti.

Hingga kuartal III, IPCM telah mencatatkan perolehan kontrak baru jasa pengangkutan sebesar Rp40 miliar. Pada laporan keuangan Januari - September 2023, IPCM mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kenaikan pendapatan sebesar 27,87% menjadi Rp858,11 miliar dari Rp671,05 miliar (YoY). IPCM juga mencatatkan laba sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar (YoY).

Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.

Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri ( TUKS ) sebesar Rp163,72 miliar. Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS , dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.

Adapun beban pokok pendapatan naik sebesar 32,95% dari Rp480,68 miliar menjadi Rp639,09 miliar yang sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kendati demikian, dengan menjalankan rencana strategis perusahaan, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 20,47% menjadi Rp144,95 miliar dari Rp120,33 miliar di tahun sebelumnya.

IPCM juga dapat mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,91% dari Rp1,49 triliun pada 9M-2022 menjadi Rp1,55 triliun pada 9M-2023.