EmitenNews.com - Tancorp Global Sentosa (TGS) menambah koleksi saham Avia Avian (AVIA). Itu dilakukan dengan memborong 45 juta lembar senilai Rp28,25 miliar. Aksi pembelian terjadi pada harga Rp625-630 per eksemplar.


Aksi pembelian tersebut dilakukan tiga kali transaksi dalam dua periode. Pada 2 Januari 2023, TGS membeli 25 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp630 per helai senilai Rp15,75 miliar.000.


Selanjutnya, pada 3 Januari 2023, TGS kembali menyerok 20 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp625 per helai sejumlah Rp12,50 miliar. ”Transaksi untuk kepentingan investasi,” tulis Kurnia Hadi Sinanto, Direktur Avia Avian. 


Menyusul transaksi itu, timbunan saham TGS menjadi 15,82 miliar lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 25,55 persen. Menanjak 0,07 persen dari sebelum transaksi dengan donasi tidak kurang dari 15,77 miliar eksemplar atau setara 25,48 persen. 


Perlu diketahui, sebelum transaksi TGS memiliki 15.734.162.377 lembar alias 25,40 persen melalui Tancorp Surya Sentosa (TSS). Lalu, 45 juta lembar setara 0,08 persen melalui Tancorp Investama Mulia (TIM). Setelah transaksi, TGS memiliki 15.734.162.377 lembar atau 25,40 persen melalui TSS, dan 90 juta lembar alias 0,15 persen melalui TIM. Transaksi itu dilakukan secara tidak langsung melalui TIM dengan kemilikan TGS 99,99 persen. TGS juga pemilik 69,39 persen saham TSS.


Selanjutnya, Ruslan Tanoko menyerok 2.750.000 helai alias 2,75 juta lembar. Aksi pembelian terjadi pada kisaran harga Rp610-620 per helai sejumlah Rp1,69 miliar. Aksi pembelian tiga tahap pada 5 Januari 2023.


Pertama, Ruslan membeli 600 ribu lembar dengan harga Rp610 sejumlah Rp366 juta. Lalu, Ruslan kembali menyapu 1.008.100 lembar pada harga Rp615 sebesar Rp619,98 juta. Dan, terakhir Ruslan memborong 1.141.900 helai pada harga Rp620 senilai Rp707,97 juta.


Dengan penuntasan transaksi itu, tabungan saham Ruslan bertambah menjadi 15,95 juta lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 0,0258 persen. Menanjak 0,0044 persen dari sebelum transaksi dengan timbunan sebanyak 13,20 juta eksemplar atau 0,0214 persen. (*)