"Dengan terintegrasinya layanan perbankan blu di dalam aplikasi MRT-J, nasabah dapat dengan mudah melakukan kegiatan perbankan di mana saja dan kapan saja. Semoga dengan demikian, blu bisa menjadi sahabat finansial bagi para pengguna MRT-J dalam mencapai financial goals mereka," kata Lanny, Senin (30/1/2023).

 

Belum lama ini, BBCA juga baru saja mengumumkan laporan keuangannya sepanjang 2022, yang mencatatkan total laba bersih Rp 40,7 triliun atau naik 29,6% (yoy). Raihan tersebut telah melampaui estimasi atau setara dengan 105,2% dari perkiraan Samuel Sekuritas Indonesia dan setara dengan 104,7% dari perkiraan konsensus analis.

 

"Pencapaian yang memuaskan ini terutama didukung cost of credit (CoC) yang lebih rendah menjadi 0,7% atau di bawah perkiraan 1%. Begitu juga dengan biaya provisi yang lebih rendah pada 2022, dibandingkan tahun 2021," tulis analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi dan Prasetya Gunadi dalam risetnya.

 

Tahun ini, emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut meyakini bahwa pertumbuhan kredit berlanjut tahun ini. Hal itu didukung kondisi makro ekonomi yang lebih stabil dan prediksi rupiah menguat tahun ini.

 

BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 11,7 triliun pada kuartal IV-2022, yang mendongkrak laba bersih setahun penuh 2022 ke angka Rp 40,7 triliun. Kinerja ini melebihi proyeksi analis yakni setara 105,2% proyeksi Samuel Sekuritas dan 104.7% estimasi konsensus. Pencapaian yang memuaskan ini terutama didukung oleh CoC yang lebih rendah yakni 0,7% di 2022 dari perkiraan BCA sebesar 1%.

 

Setelah hanya mencatat biaya provisi sebesar Rp 190 miliar pada kuartal III-2022, BCA berhasil melanjutkan tren positif tersebut dengan membukukan biaya provisi sebesar Rp 609 miliar di kuartal IV-2022, jauh lebih rendah dari kuartal IV-2021 sebesar Rp 1,7 triliun, karena BBCA mampu mengurangi LAR-nya.

 

Segmen korporasi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit di kuartal IV-2022, tumbuh 12,5% (YoY). Dalam analyst meeting , manajemen BCA menekankan keyakinannya bahwa pertumbuhan kredit akan meningkat tahun ini, karena lingkungan ekonomi makro di Indonesia diperkirakan tetap sehat dan rupiah diantisipasi akan menguat tahun ini.