EmitenNews.com—Kepemilikan saham PT Indotambang Perkasa di PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) meningkat sebanyak 5.290.347.826 lembar saham, atau 9,13%.


Laporan Kepemilikan di atas 5% PT Kostudian Efek Indonesia ( KSEI ) per tanggal 14 Oktober 2022 menunjukkan, kepemilikan saham Indotambang di BIPI meningkat menjadi 13.652.680.813 (23,57%).


Sehari sebelumnya, KSEI mencatat kepemilikan saham BIPI oleh Indotembang masih sebanyak 8.0362.332.987 (14,44%).


KSEI mencatatkan transaksi peningkatan kepemilikan Indotambang dengan nama rekening efek DB SPORE DCS A/C MPT LTD OBO PT Indotambang Perkasa.


Data perdagangan menunjukkan pada 13 dan 14 Oktober lalu harga saham BIPI bergerak di rentang harga Rp149, dan terendah Rp133 per lembar saham. Harga saham BIPI dibuka di posisi Rp135 pada 13 Oktober dan ditutup di harga Rp142 di 14 Oktober. Pada perdagangan kemarin saham BIPI ditutup di harga Rp143 per lembar saham.


Diketahui, performa Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) hingga semester I meraih laba bersih senilai USD21,71 juta  atau naik 146,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya mencapai USD8,883 juta. Seiring dengan itu, defisit juga berkurang 11,79 persen  dibandingkan akhir tahun 2021 menjadi USD157,081 juta.


Untuk sisi ekspansi, Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menargetkan proses akuisisi 10 persen saham PT Arutmin Indonesia akan rampung pada semester pertama tahun depan. Sejauh ini rencana akuisisi 10 persen saham Arutmin masih berproses. "Secara legalnya belum dan baru melakukan agreement ada beberapa kondisi yang akan dipenuhi dahulu," ucap Michael.


Adapun akuisisi 10 persen saham anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Arutmin Indonesia (Arutmin). Transaksi ini merupakan bagian dari konversi utang PT Tiga Lima Rakso (TLR) kepada perseroan senilai USD 121,69 juta atau sekitar Rp 1,81 triliun (kurs Rp 14.905 per USD).