EmitenNews.com—Jika breaklow 6900, waspadai potensi pelemahan lanjutan mengingat terdapat gap di 6830-6900. Upper-shadow panjang dalam 2 (dua) hari perdagangan terakhir mengindikasikan tekanan jual cukup besar. Sebaliknya, IHSG berpeluang technical rebound, jika bertahan pada level 6900 (1/7).

 

Pelaku pasar mengantisipasi pertemuan antara Kementerian Keuangan RI dengan Badan Anggaran DPR RI pada Jumat (1/7). Topik utama berkaitan dengan realisasi anggaran di Q1-2022. Akan tetapi, pelaku pasar juga berspekulasi bahwa rapat tersebut akan turut membahas harga bahan bakar bersubsidi.


Kemarin (30/6), Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyatakan bahwa dalam melakukan perubahan (kebijakan) harus hati-hati menghadapi sejumlah aspek, termasuk potensi kenaikan inflasi secara keseluruhan yang nanti akan menggerus daya beli masyarakat dan ketahanan APBN.

 

Secara historis, kenaikan harga bahan bakar bersubsidi merupakan salah satu pemicu utama kenaikan inflasi yang cukup signifikan. Di sisi lain, inflasi Indonesia diperkirakan naik ke atas 4% yoy di Juni 2022. Sebagai informasi, asumsi inflasi dalam APBN 2022 di 2%-4% yoy. Data inflasi Juni 2022 dijadwalkan rilis Jumat (1/7).

 

“Pelaku pasar dapat mencermati peluang rebound pada ASII, BBCA, BBRI, BUKA, KBLM, MDKA dan PRDA. Selain itu, terdapat potensi pembentukan pola bullish continuation pada CLEO dan TECH,” kata Valdy Kurniawan Analis Phintraco Sekuritas.