Sedangkan untuk segmen bukan makanan, pada kuartal I-2022 mencapai Rp 7,23 triliun, naik 7,33% dari sebelumnya sebesar Rp 6,74 triliun pada kuartal I-2021 Beban pokok pendapatan perseroan juga naik sebesar 19,6% menjadi Rp 17,99 triliun pada kuartal I-2022, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 15,04 triliun.

 

Dengan ini, laba bruto perseroan naik 17,17% menjadi Rp 4,92 miliar di tiga bulan pertama tahun 2022. Adapun laba bersih tahun berjalan AMRTlompat 35,32% menjadi Rp 675,81 miliar pada kuartal I-2022, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 499,39 miliar.


PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) hingga kuartal I-2022 membukukan laba bersih sebesar Rp296,43 miliar atau melonjak 393 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp60,807 miliar. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp20,9 dari  Rp4,29.

 

Dalam laporan keuangan kuartal I 2022 tanpa audit emiten ritel modern ini yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa (31/5) dijelaskan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik 65,92 persen menjadi Rp224,82 miliar yang ditopang dari pendapatan korporasi pihak ketiga naik 28,9 persen menjadi Rp87,708 miliar.

 

Selain itu, pendapatan dari ritel pihak ketiga naik 70,5 persen menjadi Rp87,038 miliar. Bahkan pendapatan lain lain dari piihak ketiga melonjak 299,1 persen menjadi Rp47,529 miliar. Sementara, perseroan membukukan kenaikan bagian laba dari entitas asosiasi dan venture bersama sebesar 773 persen menjadi Rp227.42 miliar.

 

Meski beban penjualan bengkak 53,52 persen menjadi Rp109,22 miliar, namun laba sebelum pajak penghasilan melambung 349 persen menjadi Rp328,35 miliar. Sedangkan, aset tumbuh 1,6 persen menjadi Rp18,342 triliun, ditopang kenaikan saldo laba belum ditentukan penggunaanya sebesar 8,5 persen  menjadi Rp3,773 triliun.