EmitenNews.com - Pertamina melalui dua subholdingnya, yaitu Pertamina NRE dan Patra Niaga menandatangani dengan Grab Indonesia untuk memperkuat ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik.


Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung pada Selasa (18/1) melibatkan beberapa pihak. Yakni CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama Patra Niaga, Alfian Nasution, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, serta Director of Business Jabodetabek Grab Indonesia, Iki Sari Dewi.


Dannif mengatakan Pertamina NRE berkomitmen kuat untuk mengawal transisi energi. Ekosistem EV merupakan salah satu bisnis yang sedang dikembangkan Pertamina saat ini melalui Indonesia Battery Corporation (IBC).


"Kami sangat menyambut kerja sama strategis ini yang akan mempercepat tumbuh dan berkembangnya ekosistem EV di Indonesia,” ujarnya.


Pertamina NRE berpartisipasi dalam BUMN baterai IBC bersama dengan PLN, MIND ID, dan Antam. IBC fokus pada industri baterai dari hulu ke hilir. Ditargetkan produksi mencapai 140 GWh pada tahun 2029.


Peran Pertamina tidak hanya pada produksi baterai, melainkan juga penyediaan infrastruktur penukaran baterai kendaraan listrik.


Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Pertamina yang dikelola oleh Patra Niaga menjadi titik yang tepat untuk menjadi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik.


Patra Niaga saat ini tengah gencar dengan program Green Energy Station (GES), yaitu konsep SPBU ramah lingkungan di mana salah satu layanan yang disediakan adalah pengisian listrik ataupun penukaran baterai untuk kendaraan listrik. Saat ini jumlah GES mencapai 101 yang tersebar di berbagai wilayah nusantara.


“Dengan adanya kerja sama strategis, ketiga belah pihak akan menyatukan kekuatan untuk memastikan bahwa sistem pendistribusian baterai, mulai dari teknologi stasiun penukaran baterai (battery swap station) hingga pemilihan lokasi bagi jaringan stasiun-stasiun tersebut semakin lancar agar lebih banyak lagi pengemudi yang beralih ke kendaraan listrik,” jelas Alfian.


Grab adalah super app terkemuka di Asia yang menyediakan layanan transportasi dan pengiriman. Beberapa lini bisnis Grab telah memanfaatkan kendaraan listrik, antara lain GrabCar, GrabBike, dan GrabFood dengan armada mobil, motor, dan sepeda listrik.


Ridzki mengungkapkan, Grab telah mengoperasikan lebih dari 8.500 kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari komitmen mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).


Pihaknya memiliki komitmen yang sama dengan mitra-mitra strategisnya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai penyedia layanan transportasi, Grab siap membagikan pengalaman dan membuka akses ke pasar terkait pengoperasian armada kendaraan listrik.


"Kami yakin bahwa perluasan kehadiran kendaraan listrik akan membawa manfaat sangat besar bagi penumpang, mitra pengemudi, dan tentunya, keberlangsungan lingkungan, yang menjadi bagian dari fokus dari inisiatif #LangkahHijau Grab,” tutur Ridzki.


Proyek bersama ini direncanakan dimulai di Bali tahun ini. Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan G20, sehingga akan menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam transisi energi serta mencapai target net zero emission pada tahun 2060.(fj)