EmitenNews.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil meningkatkan kinerja Wilayah Kerja (WK) Rokan pasca alih kelola dari Chevron tahun lalu. Dalam tempo kurang dari empat bulan, PHR juga berhasil menambah rig pengeboran dari 6 rig menjadi 19 rig dan rig kerja ulang (work over) dari sebelumnya 25 rig menjadi 29 rig.


Dirut PHR Jaffee A. Suardin mengungkapkan PHR menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp 9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp 6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.


"Kontribusi ini merupakan wujud nyata dari manfaat langsung kehadiran operasi PHR kepada negara, daerah, dan masyarakat pasca alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu," katanya. Industri hulu migas memiliki peran penting bagi penerimaan negara dan modal pembangunan.


Jaffe mengungkapkan tahun 2022 ini PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru di WK Rokan dengan target produksi sekitar 180 ribu BOPD. Untuk mencapai target tersebut, PHR akan terus menambah jumlah rig pengeboran menjadi setidaknya 23 rig.


Selain berupaya meningkatkan penerimaan negara, PHR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat komponen nasional. Saat ini TKDN di PHR mencapai lebih dari 60 persen.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang Kamis (24/3) lalu melakukan kunjungan kerja ke WK Rokan di Riau mengaku bangga melihat anak-anak bangsa memimpin kegiatan produksi di WK migas terbesar kedua di tanah air itu.


"Tetap jaga tingkat kompetensi dan prestasi untuk membuktikan kemampuan kita dalam mengelola sumber daya alam kita,” katanya. Dengan demikian pengelolaan Pertamina Hulu Rokan oleh putra bangsa akan memberikan keuntungan lebih bagi bangsa dan dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi APBN.


Dia juga mengapresiasi perhatian PHR kepada masyarakat dan bisnis lokal yang disebutnya nilai yang positif. Menkeu berpesan agar PHR dapat terus mengembangkan dan melatih sumber daya manusia baik yang ada di PHR, maupun generasi muda yang berada di universitas-universitas tidak terbatas hanya di Provinsi Riau tetapi juga di seluruh Indonesia.(fj)