EmitenNews.com - Platinum Wahab Nusantara (TGUK) menyerap dana initial public offering (IPO) senilai Rp82,74 miliar. Serapan itu sekitar 73,5 persen dari hasil bersih dana IPO Rp112,17 miliar. Jadi, dana IPO tersisa Rp29,43 miliar. 

Aliran dana IPO tersebut untuk modal kerja Rp44,44 miliar. Turun sedikit dari rencana semula sejumlah Rp44,86 miliar. Selanjutnya, alokasi untuk penambahan, pengembangan gerai, dan foodtruck Rp38,30 miliar.

Realisasi untuk penambahan, pengembangan gerai, dan foodtruck tersebut meleset dari skenario awal Rp67,30 miliar. Selanjutnya, sisa dana IPO sejumlah Rp30 miliar ditempatkan di Bank Mayapada (MAYA). Dana tersebut dibanderol tingkat bunga atau bagi hasil 1,5 persen. 

Sekadar informasi, pada 27 Juni 2023, Platinum Wahab menjaring dana IPO kotor senilai Rp117,85 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi Rp5,68 miliar, hasil bersih dana IPO tersisa Rp112,17 miliar. Biaya-biaya emisi tersebut antara lain sebagai berikut.

Underwriting fee Rp1,2 miliar alias 21,12 persen. Management fee nihil. Selling fee Rp1,76 miliar setara 30,97 persen. Biaya jasa lembaga penunjang pasar modal Rp1,05 miliar atau 18,52 persen, dan biaya lain-lain dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Rp1,67 miliar selevel dengan 29,39 persen. (*)