EmitenNews.com - Berpengalaman ‘dikeroyok’ secara politik, PDI Perjuangan menganggap biasa dukungan empat partai parlemen untuk Capres Prabowo Subianto. Minggu (13/8/2023), Partai Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungannya kepada ketua umum Partai Gerindra itu, untuk maju dalam Pilpres 2024. Alhasil, ditambah Gerindra dan PKB, lengkap sudah empat partai parlemen pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo, melempengkan jalan Prabowo menjadi Presiden RI 2024-2029.

 

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan tidak khawatir dengan kubu lawan yang semakin kuat. Menurut Kepala Badan Anggaran DPR RI itu, pihaknya sudha terbiasa dikeroyok dalam perjalanannya sebagai partai politik pemenang pemilu 2019. Sejak bernama PDI di era Orde Baru, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu, hingga kini tetap eksis.

 

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini," ujar Said Abdullah, Minggu (13/8/2023), merespons langkah Golkar, dan PAN dan Golkar mendukung Prabowo Subianto.

 

Dalam kenangan Said Abdullah, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla usungan PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI pada Pilpres 2014 sebagai bahan cerminan.

 

Kala itu dukungan partai besar lebih banyak mengalir ke pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Namun, Jokowi-JK yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

 

Ketika itu, dari sisi jumlah dukungan partai dalam Pilpres 2014, PDI Perjuangan dan kawan-kawan kalah jauh, namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput, urai Said Abdullah, terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan pilpres. Perolehan suara Jokowi-JK 53,15 persen, Prabowo-Hatta 46,88 persen.

 

PDIP Bersama PPP, Hanura dan Perindo

Saat ini, kerja sama PDIP bersama PPP, Hanura dan Perindo, untuk menguatkan basis dukungan kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Said Abdullah menyebutkan, PPP memiliki kekuatan barisan kiai dan santri. 

 

Lalu, Partai Perindo memiliki jaringan kekuatan media dan Partai Hanura yang memiliki kekuatan pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa.