Prabowo Serahkan 90 Ribu Hektare Lahan di Aceh, Untuk Gajah Sumatera

Ilustrasi gajah sumatera. Dok. Jurnal Bumi.
Contoh: gajah Rahman diracun (2024), gajah liar tersengat listrik (2023). Aceh: 10–15 ekor, termasuk bayi gajah akibat dehidrasi (2024) dan gajah betina tersengat di Pidie Jaya (2024). Lampung: 4 ekor di Way Kambas, termasuk gajah Mambo akibat sakit (2023). Jambi: 2 ekor, termasuk anak gajah akibat banjir (Januari 2024) dan gajah liar di konsesi sawit (Oktober 2024). Bengkulu: 1 ekor betina di konsesi sawit (Desember 2023). Total Estimasi: 80–100 ekor, dengan keracunan (59%), perburuan, dan konflik sebagai penyebab utama.
Langkah besar Prabowo menyerahkan 90 ribu hektare lahan untuk gajah Sumatera, yang ia tegaskan dengan penuh semangat, “Kita harus selamatkan gajah, ini tanggung jawab kita!” menjadi harapan baru konservasi.
Namun, dengan 80–100 ekor gajah mati dalam 5 tahun terakhir dan ancaman deforestasi sawit yang menghancurkan habitat, pemerintah harus memperkuat perlindungan hutan dan penegakan hukum.
Dengan populasi tersisa kurang dari 1.400 ekor, masa depan gajah Sumatera bergantung pada kebijakan yang menutup celah perburuan dan ekspansi sawit. (Be eN). ***
Related News

Pengangguran Bertambah, Dalam Enam Bulan Ada 42.385 Korban PHK

Dorong Ekonomi Daerah, ASDP Perkuat Konektivitas Lintas Jarak Jauh

Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Salurkan Beras SPHP Hingga Desember

Melanggar Hak Cipta, Direktur Mie Gacoan Bali jadi Tersangka

Bantah Pertimbangan Hakim, Tom Lembong Ajukan Banding

Kasus Korupsi Covid-19, Polresta Mataram Tahan Tersangka Keempat