EmitenNews.com - PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau biasa disebut dengan Right Issue. Dalam aksi korporasinya kali ini, Perseroan akan menerbitkan maksimal sebanyak 13,12 miliar lembar saham baru atau maksimal sebanyak 96,97% dengan nilai nominal Rp100 di setiap sahamnya.


Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan berencana untuk meningkatkan modal dasar, modal disetor dan modal ditempatkan sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD I yang mana akan mengubah Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan. Perseroan berencana untuk meningkatkan modal dasar dari sebesar Rp100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham yang bernilai nominal Rp100, menjadi sebesar Rp2.788.000.000.000 yang terbagi atas 27.880.000.000 saham yang bernilai nominal Rp100.


Prospektus ringkas yang dipublikasikan Manajemen PANI tertera bahwa Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan kepada para pemegang saham Perseroan atas rencana PMHMETD I dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2022.


Tujuan dari rencana PMHMETD I oleh Perseroan adalah untuk melakukan investasi dan pengembangan bisnis pada perusahaan real estat, sehingga Perseroan akan memperoleh sumber pendapatan lainnya untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha Perseroan ke depannya, yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Perseroan, pemegang saham dan pemangku kepentingan.


Dampak dilaksanakannya PMHMETD I bagi kondisi keuangan Perseroan yaitu peningkatan aset dan ekuitas Perseroan yang signifikan, yang memperkuat struktur permodalan Perseroan, sehingga kondisi keuangan Perseroan menjadi lebih sehat dan ke depannya dapat lebih mudah untuk memperoleh akses pendanaan guna mengembangkan kegiatan usaha Perseroan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.


Rinciannya, dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD I, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMHMETD I akan digunakan Perseroan untuk mendukung rencana investasi dan pengembangan bisnis, yaitu dengan melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Bangun Kosambi Sukses (BKS), perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat, sebanyak 51% dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam BKS. Selanjutnya BKS akan melakukan investasi dan pengembangan bisnis dengan melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC), yang keduanya merupakan perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat, sebanyak 51% dari modal yang ditempatkan dan disetor masing-masing dalam MAS dan CGIC.


"Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan MAS dan CGIC untuk pembayaran utang pokok kepada pihak-pihak afiliasi; dan modal kerja Perseroan,"jelasnya.


Dengan dilaksanakannya PMHMETD I, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk melakukan pembelian saham baru sesuai dengan HMETD yang dimilikinya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 96,97%.