EmitenNews.com - Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) menyiapkan anggaran Rp140 miliar. Dana segar tersebut diplot untuk pembelian kembali (buyback) saham. Tindakan itu, diambil sebagai langkah strategis untuk memperkuat nilai bagi para pemegang saham. 

Anggaran sejumlah akan digunakan untuk menyerap maksimal 342,6 juta lembar, setara 5 persen dari total pemegang saham perseroan. Melalui aksi korporasi itu, menunjukkan komitmen perseroan dalam memberikan sinyal positif kepada pasar, dan menjaga stabilitas nilai saham. 

Perseroan akan membeli kembali saham pada harga yang dianggap optimal sesuai ketentuan berlaku. JTPE menetapkan batas harga maksimum buyback sebesar Rp600 per helai. Jumlah tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan strategis perseroan seperti langkah inovasi, dan ekspansi.  

“Aksi korporasi buyback saham ini merupakan langkah untuk menjaga kepercayaan para investor JTPE, sekaligus bentuk optimisme manajemen terhadap prospek bisnis perseroan yang masih kuat. Sementara harga saham saat ini masih belum mencerminkan nilai atau fundamental perseroan,” tutur Allan Wibisono Oei, Direktur Utama JTPE. 

Periode buyback akan berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak penyampaian keterbukaan informasi pada 9 Desember 2025. Periode pembelian saham telah dimulai pada 15 Desember 2025, dan secara bertahap akan terus dijalankan hingga 6 Maret 2026. JTPE membuka kemungkinan mengakhiri lebih awal periode tersebut, dengan mengacu pada ketentuan perundang- undangan berlaku. 

Aksi korporasi itu, juga menjadi bentuk optimisme JTPE terhadap bisnis perseroan masih prospektif. Optimisme itu, didukung penguatan kinerja JTPE pada periode kuartal ketiga tahun ini. Di mana, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 29 persen menjadi Rp167,92 miliar, dan total penjualan naik 12 persen menjadi Rp1,26 triliun dibanding periode sama sebelumnya. 

Mayoritas penjualan JTPE ditopang segmen sekuriti dengan kontribusi 90 perssen terhadap total penjualan. Produk sekuriti seperti KTP, paspor, kartu pembayaran menjadi penggerak utama, dan mendominasi penjualan, baik pasar domestik maupun ekspor. Itu mengindikasikan kinerja kuat JTPE memiliki prospek cerah, seiring kebutuhan masyarakat akan dokumen identitas, dan dokumen resmi terus berkembang. 

JTPE juga tengah menjalani transformasi portofolio produk, bergerak dari solusi berbasis kertas (paper-based) menuju digital information solutions lebih modern, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Sejalan lonjakan kebutuhan pasar terhadap produk JTPE terus berkembang, perseroan menatap masa depan dengan optimisme kuat. Buyback menjadi cerminan keyakinan perseroan terhadap fundamental solid untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah dinamika industri. (*)