EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan rating idBBB+ J Resources Asia Pasifik (PSAB) dengan prospek stabil. Selain itu, Pefindo juga menegaskan peringkat idBBB+ obligasi berkelanjutan I J Resources. 


Peringkat itu, merefleksikan sumber daya dan cadangan tambang perusahaan cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi rendah proyek baru, dan permintaan emas tinggi. Namun, peringkat itu dibatasi struktur permodalan perusahaan agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, dan risiko pengembangan tambang belum menghasilkan.


Peringkat dapat dinaikkan kalau J Resources secara penuh mengoperasikan proyek Doup, memperbaiki struktur permodalan, diindikasikan rasio utang terhadap EBITDA di bawah 2,5x secara berkelanjutan, juga memperbaiki biaya tunai produksi dikontribusi proyek baru. Itu juga harus diiringi peningkatan sumber daya, cadangan tambang, dan volume produksi. 


Peringkat dapat berada dalam tekanan apabila perusahaan tidak berhasil memperoleh fasilitas pinjaman pada beberapa bulan ke depan yang berdampak pada keterlambatan atas konstruksi proyek Doup, dapat berdampak pada penurunan volume produksi proyeksi, dan risiko pembiayaan kembali meningkat karena perseroan akan bergantung pada pendapatan Doup untuk membayar utang. 


Keterlambatan perkembangan Doup dapat berdampak negatif pada pendapatan perseroan dapat berdampak pada profil keuangan perusahaan memburuk. Peringkat dapat diturunkan apabila perusahaan secara agresif membiayai ekspansi dengan utang lebih besar dari proyeksi, tanpa diimbangi pendapatan dan/atau EBITDA lebih besar. 


Penurunan signifikan atas harga emas juga dapat memicu penurunan peringkat. Kondisi itu, dapat memperburuk profil finansial perusahaan. J Resources berdiri pada 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi. Memulai operasi tambang pada 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pengolahan emas. 


Perusahaan mempunyai aset pertambangan terdiversifikasi di Indonesia meliputi Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, dan Doup Sulawesi Utara, dan Malaysia (Penjom). Perusahaan mempunyai dua tambang berproduksi, dan satu tambang tahap konstruksi. Per 30 Juni 2022, pemegang saham perusahaan Jimmy Budiarto 92,50 persen, Sanjaya J 0,02 persen, dan publik 7,48 persen. (*)