PTPP Klaim Ada 7 Tenant yang Bakal Berinvestasi di KIT Batang, Salah Satunya dari Korea
EmitenNews.com - PT PP Tbk (PTPP) menyatakan, hingga saat ini sudah terdapat tujuh tenant yang akan berinvestasi di proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Salah satunya adalah KCC Glass tenant yang berasal Korea, yang mana sudah mulai menjalankan pembangunan pabriknya per-Desember tahun lalu.
PTPP tidak membeberkan lebih detail terkait profil dari tenant atau investor yang akan berinvestasi di KIT Batang. Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa, hanya menuturkan bahwa ketujuh tenant yang sudah berkontrak dengan PTPP itu berasal baik dari dalam maupun luar negeri.
“Selain itu masih terdapat sejumlah tenant yang sedang melakukan negosiasi dengan pihak Grand Batang City,” ungkap Yuyus,
Sebagai tambahan informasi, PTPP melalui entitas asosiasinya, yaitu PT Kawasan Industri Terpadu Batang, masih terus menggenjot proses pembangunan kawasan industri tersebut.
Hingga kini, proses pengembangan KIT Batang terfokus pada pekerjaan infrastruktur penunjang kawasan. Sedangkan dari sisi marketing, saat ini sedang berfokus pada kegiatan marketing untuk tenant bank dalam maupun luar negeri.
Sebagai tambahan informasi, total lahan yang akan dikembangkan di KIT Batang mencapai 4.300 hektare (ha) dan terbagi menjadi tiga kluster. Pengembangan lahan tersebut, akan dilakukan secara bertahap untuk setiap kluster.
Nah, di tahun 2022 ini, PTPP akan melanjutkan pengembangan Fase 2 di atas lahan seluas 2.650 ha. Rencananya, pembukaan lahan akan dilakukan Kementerian PUPR menggunakan APBN tahun 2022 dengan 1.000 ha yang akan digarap terlebih dulu.
Yuyus menambahkan, terkait kebutuhan dan pasokan listrik di KIT Batang, rencananya akan di-supply melalui beberapa gardu, antara lain Gardu Induk Weleri (eksisting), Gardu Induk New Batang (eksisting), dan Gardu Induk KITB (proses pembangunan). “Sedangkan PLN akan men-suport pengadaan transmisi listrik di dalam kawasan,” tutup Yuyus.
Related News
Drop 726 Persen, Produsen Antimo (PEHA) Maret 2024 Tekor Rp29 Miliar
Tumbuh 39 Persen, Alam Sutera (ASRI) Maret 2024 Serok Laba Rp42 Miliar
Genjot Kredit, Buana Finance (BBLD) Ngutang Bank Jago Rp50 Miliar
Susut 38 Persen, Laba Mandala (MFIN) Maret 2024 Sisa Rp91 Miliar
Kapok Rugi! Laba Diagnos (DGNS) Maret 2024 Melejit 106 Persen
Dapat Restu, Adaro (ADRO) Bersiap Buyback Rp4 Triliun