RAJA Tuntaskan Divestasi 10 Persen Saham RATU, Telisik Detailnya

Pengurus Raharja Energi kala mengikuti seremoni penccatatan perdana saham perseroan di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Rukun Raharja (RAJA) telah menuntaskan divestasi 10 persen saham Raharja Energi (RATU). Itu menyusul penjualan 144,98 juta saham anak usaha perseroan jilid kedua. Pelepasan saham setara 5,34 persen itu, telah ditahbiskan pada 17 Maret 2025.
Divestasi saham sebanyak itu, dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp1.175 per helai. Nah, dengan skema harga tersebut, emiten asuhan suami Puan Maharani itu, menyerok dana sekitar Rp170,35 miliar. Sebagai konsekuensi, timbunan saham perseroan sisa 70 persen.
”Transaksi pelepasan saham ini tidak mempengaruhi pengendalian perseroan atas Raharja Energi. Perseroan tetap mempertahankan status sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan saham sebesar 70 persen,” tukas Yuni Pattinasarani, Corporate Secretary Rukun Raharja.
Sebelumnya, pada 5 Maret 2025, Rukun Raharja telah mendivestasi 126,52 juta saham Raharja Energi dengan harga pelaksanaan Rp1.175 per eksemplar. Dengan skema harga tersebut, perseroan kala itu mengemas dana taktis Rp148,66 miliar. So, timbunan saham Raharja Energi dalam pangkuan Rukun Raharja susut menjadi 2,04 miliar helai alias 75,34 persen.
Menyusut sekitar 4,66 persen dari periode sebelum transaksi mengemas 2,17 miliar saham Raharja Energi atau 80 persen. Perseroan mengklaim, divestasi itu, merupakan bagian dari strategi dalam mengoptimalkan portofolio investasi agar lebih selaras dengan fokus utama bisnis perseroan. Selain itu, pelepasan saham tersebut bertujuan sebagai berikut.
Yaitu, memperkokoh struktur permodalan untuk mendorong pertumbuhan, dan ekspansi bisnis perseroan pada sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas. Memberikan fleksibilitas keuangan bagi perseroan untuk melakukan investasi di proyek-proyek yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi.
”Pelepasan itu juga dilakukan dengan mempertimbangkan aspek tata kelola perusahaan yang baik alias Good Corporate Governance (GCC), dan selaras dengan strategi jangka panjang perseroan,” tegas Yuni. (*)
Related News

Kompak! Penjualan & Laba HM Sampoerna (HMSP)Tergerus di Kuartal I

EMTK Bagikan Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

BCA (BBCA) Dinilai Pertahankan Posisi Ini

KB Bank (BBKP) Bukukan Laba Rp352M di Kuartal I

BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang BMW & Tabungan Emas

Anjlok 59 Persen, Laba PANI Kuartal I-2025 Sisa Rp49,57 Miliar