EmitenNews.Com - Sebelumnya, tweet @corbuzier mengenai "KAYA ITU BUKAN UTAMA" ramai di media sosial Twitter. Mulanya, pada 8 Maret 2021, akun twitter @hrdbacot men-tweet dengan foto screenshot yang memperlihatkan Deddy Corbuzier sedang meeting dengan tim TAYTB. "Cotizen udah liat belom om botak jadi direktur bank. Valid gak nih infonya? Kalau bener, enak ya sekarang kalo terkenal bisa jadi direktur. Coba, kalo bisa nanya ke si om soal ngatur duit, lo mo nanya apa?"


Salah satu akun bernama @dimasadrii merespon tweet tersebut. "Duh, om @corbuzier katanya anak psikologi, kok jadi direktur bank? Emang ngerti rasanya deg-degan liat grafik saham gak ijo-ijo padahal udah sampe ngutang? niat pengen kaya, eh masih miskin ajeeeeh. Wk canda miskin~"


Keesokan harinya, Deddy lewat akun pribadinya membalas tweet @dimasadrii dengan "Ini nih problemnya, pengen kaya tapi instan. Cashflow masih seret tapi ngarep return saham ala sultan. Dengerin gue: KAYA ITU BUKAN YANG UTAMA.”


Sontak, tweet @corbuzier memancing berbagai respon, salah satunya Uus. Lewat akun @uusbiasaaja miliknya, komika ini menyampaikan keberatannya terhadap statement Deddy. Dengan balutan komedi, suami Kartika Wijaksana menerangkan bahwa kebanyakan orang Indonesia bekerja untuk menjadi kaya. 


“Gua sangat tidak setuju ketika lu punya statement ‘kaya bukan yang utama’. Heh Anda tidak melihat realita yang ada ya. Banyak sekali pegawai kantoran yang rela siang-siang nongkrong di kafe mahal supaya bisa ikutin bossnya, mereka kadang-kadang ikut party yang mereka gak suka biar bisa masuk lingkaran orang-orang kaya, lu juga gak tau kalau misalnya orang yang gagal cintanya, kalah saingan sama orang yang lebih kaya. Jadi kalau lu bilang kaya bukan yang utama, kayaknya itu salah besar untuk beberapa masyarakat kita karena semua berusaha pengen jadi kaya,” ucap Uus di video berdurasi 60 detik tersebut.


Klarifikasi Deddy Corbuzier

Menanggapi Uus, Deddy Corbuzier mengundangnya dan CEO OCBC NISP, Parwati Surjaudaja ke podcast miliknya untuk mengklarifikasi maksud "KAYA ITU BUKAN YANG UTAMA".   


“Kaya bukan utama, karena untuk mencapai kaya harus sehat (secara finansial) dulu,” ungkap Deddy.


Parwati menjelaskan untuk menjadi kaya, harus financially fit. Financially fit memastikan keberhasilan seseorang, bukan hanya untuk individu tapi juga negara secara keseluruhan. Ada tiga faktor untuk menjadi financially fit yaitu, pengetahuan yang cukup, perilaku, dan keyakinan diri.  


"Pertama, produknya apa aja supaya jangan mudah terpengaruh dengan produk di luar yang gak bener. Kedua, penerapannya seperti apa. Banyak anak muda beli sesuatu yang gak perlu, untuk orang yang dibenci, mau nampang. Ketiga, nunggu warisan baru investasi atau dari sekarang saya sudah investasi,” kata Parwati.


Alasan OCBC NISP memilih Deddy Corbuzier

Parwati menerangkan pemilihan Deddy Corbuzier sebagai Direktur Finansial Fitness karena kagum dengan figur dan ketekunan Deddy dalam menjalani karirnya hingga berhasil di berbagai bidang. 


“Kagum dengan figur (Deddy), karena perjalanan karirnya itu apapun yang ditekuninya itu berhasil. Dari pesulap jadi Mentalist International Champions, menjadi host luar biasa, sekarang jadi youtuber dan sebagainya juga luar biasa. Betul-betul tidak ada yang tidak bisa gitu dan keliatannya Mas Deddy memiliki passion untuk ingin sesuatu yang baik untuk anak muda Indonesia,” tutur Parwati.


Parwati berharap Deddy dapat membantu anak-anak muda Indonesia dalam memahami financial interest.


“Financial interest sesuatu yang penting terutama buat generasi muda indonesia, yang mayoritas Gen Y da Gen Z. kalau mereka tidak finansial interest, bagaimana kita bisa meraih impian menjadi negara Indonesia yang top 5 kedepan nih,” ucap CEO OCBC NISP.


Program Deddy Corbuzier

Terpilih sebagai Direktur Financial Fitness OCBC NISP, Deddy langsung membuat tim bernama Nyala Financial Fitness Squad. Tim ini memberikan bimbingan kepada anak-anak muda Indonesia untuk memotivasi mereka bangun finansial yang baik. Deddy juga membuat platform pembelajaran berbasis website.