EmitenNews.com -Emiten pertambangan batu bara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) prediksi harga batu bara akan tetap stabil hingga akhir 2023. 

 

Meski demikian, Direktur Mitrabara Adiperdana Syadaruddin mengaku, di satu sisi ada ancaman ekonomi global. Hal itu tentu memberi tekanan bagi industri batu bara dan sentimen terhadap energi fossil serta memberi tekanan.

 

"Kami melihat cuaca saat ini akibat perubahan iklim hujan masih sangat tinggi. Jadi kami percaya proyeksi kami tahun ini tetap menantang untuk produksi," kata Syadaruddin dalam paparan publik, Rabu (24/5/2023).

 

Di sisi lain, ia juga meyakini sampai akhir tahun harga batu bara akan tetap stabil seperti kondisi saat ini.

 

"Kami melihat ini akan menyeimbangkan batu bara tapi di satu sisi kemudian ada permasalahan supply lainnya. Kami yakin sampai akhir tahun harga batu bara akan tetap stabil seperti kondisi saat ini," kata dia.

 

Dengan demikian, perseroan menargetkan produksi 2023 untuk konsesi Malinau sebesar 2,3 juta ton dan penjualan sebesar 2,3-2,5 juta ton. 

 

"Selama kuartal I 2023 produksi sudah 526.000 metrik ton. Batu bara DBU rencananya produksi 1,1 juta metrik ton, ekspor kurang lebih 825.000 ton," imbuhnya. 

 

Sementara itu, penjualan kuartal I 2023 MBAP sebesar 30 persen ke DMO tercapai, Korea Selatan 27 persen, Filipina 20 persen, Jepang 15 persen dan China 10 persen.

 

Di samping itu, perseroan juga memiliki sejumlah tantangan, seperti ancaman krisis ekonomi global (inflasi yang tinggi), sentimen terhadap energi fosil, dan perubahan Iklim yang berdampak pada operasional.