Relatif Lemah, Peringkat Tahunan Obligasi Rp1 Triliun Hartadinata (HRTA) di idA-

EmitenNews.com—PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah merilis hasil penilaiannya untuk prospek selama setahun kedepan. Dengan menerbitkan, Sertifikat Pemantauan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dan Tahap II Tahun 2020 PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) periode 10 Oktober 2022 sampai dengan 1 Oktober 2023.
Hartadinata Abadi (HRTA) sebagai emiten penjual logam mulia emas yang bertengger di papan utama perdagangan Bursa sejak IPO pada 21 Juni 2017 mengantongi rating cukup positif untuk setahun kedepan.
Sesuai dengan hasil rapat yang diadakan pada hari Senin, 10 Oktober 2022, Panitia Pemeringkat PT PEFINDO memutuskan peringkat: idA- (Single A Minus), tulis Ignatius Girendroheru Plt Direktur Utama Pefindo, Selasa (11/10/2022).
peringkat: idA- (Single A Minus) itu disematkan terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dan Tahap II Tahun 2020 PT Hartadinata Abadi Tbk senilai Rp1 triliun untuk periode 10 Oktober 2022 sampai dengan 1 Oktober 2023.
Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30 Juni 2022 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2021.
“Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan emiten mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi.”
Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Related News

Bengkak 20 Persen, PALM Kuartal I-2025 Boncos Rp1,42 Triliun

Defisit Menipis, Kuartal I-2025 Laba DEWA Melangit 763 Persen

Laba Susut 74 Persen, BUMI Kuartal I-2025 Defisit USD2,26 Miliar

Sarana Mitra Luas (SMIL) Bukukan Penjualan Rp100,44 Miliar di Q1-2025

Surplus 49 Persen, Laba JSMR Kuartal I-2025 Sentuh Rp927,49 Miliar

Laba Melorot 54 Persen, Kuartal I-2025 IATA Defisit USD2,19 Juta