EmitenNews.com - BUMN harus lebih menunjukkan keberpihakan kepada para pelaku usaha ultra mikro dan UMKM. Caranya lewat pemberian bunga murah. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menginginkan hal itu dengan selesainya pembentukan Holding Ultra Mikro.


"Saya ingin memastikan, terjadi keberpihakan bunga lebih murah untuk yang di bawah. Sesuai kesepakatan kita waktu itu para Dirut, kalau bisa November ini sudah benar-benar terjadi," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Senin (13/9/2021).


Hari ini, Senin, pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara BUMN Ultra Mikro telah memasuki babak akhir setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro melibatkan tiga BUMN: PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).


Menteri Erick juga ingin memastikan pembentukan Holding Ultra Mikro ini berjalan baik melalui Program Senyum. Dalam implementasinya di lapangan jangan sampai berjalan sendiri-sendiri. Dengan program senyum, ia akan memastikan BUMN melayani dengan senyum, dan sinergi bisa bersatu. “Jangan di era efisiensi dan digital di satu jalan saya liat BRI ada, PMN sendiri, ada Pegadaian sendiri, saya rasa bukan waktunya ke arah situ. Program Senyum harus terjadi."


Erick juga meminta transformasi bisnis dilakukan Holding Ultra Mikro ini harus didukung oleh transformasi human capital. Sebab, jika tidak didukung dengan human capital maka transformasi bisnis tidak ada artinya.


"Saya sangat berhadap transformasi di Holding Ultra Mikro ini juga menjadi transformasi yang impact full terhadap human capital kita. Human capital ada di Holding Ultra Mikro supaya kita pastikan dan berkompetisi secara terbuka dengan pasar terbuka dan ini keberpihakan yang berkelanjutan. Bukan politik. Seperti diharapkan bapak presiden kita harus menjaga UMKM kita," tegasnya.


Pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro telah memasuki babak akhir, usai penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro, Senin (13/9/2021). Holding ultra mikro ini melibatkan tiga BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).


Ketua Project Management Officer (PMO) Integrasi Ekosistem Ultra Mikro, Catur Budi Harto menyampaikan, pembentukan Holding Ultra Mikro ini telah melewati berbagai proses cukup panjang. Mulai dari persetujuan para pemegang saham hingga perizinan dilakukan kepada DPR dan otoritas keuangan.


"Proses pembentukan Holding Ultra Mikro ini telah memasuki tahap akhir, ditandai penandatangan. Sejak Juli 2020 sampai September 2021 pembentukan Holding Ultra Mikro telah melalui berbagai proses," katanya, Senin (13/9).


Proses panjang ditempuh, mulai dari persetujuan komite pada 17 Februari 2021 dan konsultasi dengan DPR RI pada 18 Maret 2021. Kedua persetujuan dari pemegang saham BRI dalam RUPSLB BRI pada 22 Juli 2021. Ketiga persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Agustus 2021. Keempat adalah pernyataan efektif dari pasar modal pada 30 Agustus 2021.


Pemerintah juga telah menerbitkan pertama Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham BRI. Serta Keputusan Menteri Keuangan pada 16 Juli 2021 perihal penetapan penambahan penyertaan modal negara kepada modal saham BRI.


Pembentukan Holding Ultra Mikro ini, wujud komitmen dan visi pemerintah untuk meningkatkan percepatan aksesibilitas layanan keuangan kepada segmen ultra mikro di Indonesia. Melalui holding Ultra Mikro bisnis model dari BRI, Pegadaian, dan PNM akan saling bersinergi, menguatkan, melengkapi sehingga mampu memberikan layanan keuangan terintegrasi.


Setelah itu majulah usaha ultramikro dan UMKM di Tanah Air. ***