EmitenNews.com - Acset Indonusa (ACST) per 31 Maret 2023 berkalang rugi Rp29,86 miliar. Rugi itu makin dalam 19 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp25,01 miliar. Hanya, rugi per saham dasar stagnan di kisaran Rp2 per lembar. 


Pendapatan bersih Rp360,35 miliar, menanjak 24 persen dari periode sama 2022 sejumlah Rp290,11 miliar. Beban pokok pendapatan Rp347,44 miliar, bengkak 22 persen dari edisi sama 2022 sebesar Rp284,67 miliar. Laba kotor Rp12,90 miliar, menanjak 137 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp5,43 miliar. 


Beban penjualan Rp1,86 miliar, ciut dari Rp9,46 miliar. Beban umum dan administrasi Rp28,99 miliar, turun dari Rp29,75 miliar. Beban pajak final Rp9,54 miliar, tumbuh dari Rp8,36 miliar. Biaya keuangan Rp6,15 miliar, bengkak dari Rp3,63 miliar. Penghasilan keuangan Rp4,78 miliar, susut dari Rp17,91 miliar. Beban lain-lain bersih Rp3,49 miliar, bengkak dari Rp1,87 miliar. 


Rugi sebelum pajak penghasilan Rp32,35 miliar, melejit 24 persen dari episode sama 2022 senilai Rp25,98 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp1,81 miliar, bengkak 129 persen dari posisi sama tahun lalu Rp790 juta. Rugi periode berjalan Rp30,54 miliar, bengkak 21 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp25,19 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp640,35 miliar, menyusut dari posisi akhir tahun lalu sejumlah Rp670,99 miliar. Jumlah liabilitas Rp1,60 triliun, membengkak 11 persen dari episode akhir 2022 sebesar Rp1,44 triliun. Total aset Rp2,24 triliun, melesat 6 persen dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp2,11 triliun. (*)