EmitenNews.com—PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yang menjadi pengelolan bioskop CGV, masih harus rela menanggung rugi bersih Rp58,87 miliar pada 2022.

 

Rugi tersebut susut hingga 77,79% dari kerugian di akhir 2021 yang sebesar Rp265,11 miliar. Penurunan rugi bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan BLTZ sebesar Rp1,05 triliun atau naik 271,48% dari sebelumnya sebesar Rp284,90 miliar.

 

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan segmen bioskop mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp696,73 miliar, pendapatan segmen makanan dan minuman tercatat sebesar Rp307,26 miliar.

 

Sementara itu, segmen acara dan iklan mencatatkan pendapatan sebesar Rp54,29 miliar, serta lisensi dan jasa manajemen mengantongi pendapatan sebesar Rp68,70 juta.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp647 miliar. Kemudian, beban penjualan sebesar Rp1,97 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp308,81 miliar.

 

Hingga akhir Desember 2022, total nilai aset BLTZ naik 5,06% dibanding akhir 2021 menjadi Rp2,28 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp2,40 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,80 triliun dan ekuitas sebesar Rp472,96 miliar.

 

Per 31 Desember 2022, perseroan telah menambah tiga bioskop baru, sehingga total bioskop yang saat ini dimiliki perseroan sebanyak 71 bioskop. Adapun, tiga bioskop yang ditambah pada tahun lalu yakni Paradise Mall Serpong, Malang City Point, dan Point Square.

 

Untuk 2023 ini, dengan stabilitas global dan nasional yang terjadi, pasar film pada 2023 diperkirakan terus bergerak ke sisi positif. Hal itu ditandai dari sejumlah film Hollywood dan Indonesia yang akan tayang antara lain, The Marvels, The Nun 2, Sewu Dino dan lainnya.