Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Kekhawatiran Defisit AS

Nilai tukar rupiah masih melanjutkan penguatan dalam pembukaan perdagangan hari ini.
EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah masih melanjutkan penguatan dalam pembukaan perdagangan hari ini. Dalam penutupan perdagangan Selasa kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp16.413, menguat 0,12 persen atau 20 poin.
Hari ini berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 0,07 persen atau 11 poin menjadi Rp16.402 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan masih ada peluang penguatan rupiah hari ini.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih melemah. Dolar melemah karena tertekan oleh kekuatiran seputar defisit pemerintah Amerika Serikat," kata Lukman dalam analisisnya, Rabu.
Menurut Lukman, pernyataan dovish (melunak) pejabat Bank Sentral AS, The Fed, juga ikut menekan dolar. Sementara di dalam negeri, pelaku pasar menantikan pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia, siang nanti.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini diperkirakan akan memangkas suku bunga. Para investor diharapkan akan merespon positif kebijakan ini," ucap Lukman.
BI kemungkinan mengambil langkah kebijakan pemangkasan suku bunga di tengah meredanya tekanan pada rupiah. "Sehingga nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp16.350-16.450 per dolar AS," ujar Lukman Leong menutup analisisnya.(*)
Related News

Bank Syariah Nasional Lahir, Harapannya Jadi Terbesar Kedua

DPR Ingatkan! Pasar Modal Bukan Cuma untuk Konglomerat

OTT Wamenaker Noel, Mensesneg Nilai Korupsi Bagai Kanker Stadium 4

Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan Bisa Angkat Rupiah ke Rp15.800

Indonesia - Australia Sepakat Perluas Akses Pasar

Tarif Trump Bikin Ekonomi Dunia Berpotensi Tumbuh di Bawah 3 Persen